Sabtu 21 May 2022 00:15 WIB

3 Kemungkinan Pemicu Hepatits Akut Misterius Menurut Pakar Penyakit Menular

Saat ini, CDC sedang menyelidiki kemungkinan Covid-19 picu hepatitis akut pada anak.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan sosialisasi terkait penyakit hepatitis akut disela pelaksanaan posyandu di Kawasan Pemukiman Jalan Ayer 5, Menteng, Jakarta, Rabu (18/5/2022). Melauli kegiatan program sosialisasi tersebut diharapkan dapat mencegah dan menghambat penularan penyakit hepatitis akut di masyarakat. Ada tiga hipotesis yang diajukan pakar penyakit menular di AS soal penyebab hepatits akut misterius.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan sosialisasi terkait penyakit hepatitis akut disela pelaksanaan posyandu di Kawasan Pemukiman Jalan Ayer 5, Menteng, Jakarta, Rabu (18/5/2022). Melauli kegiatan program sosialisasi tersebut diharapkan dapat mencegah dan menghambat penularan penyakit hepatitis akut di masyarakat. Ada tiga hipotesis yang diajukan pakar penyakit menular di AS soal penyebab hepatits akut misterius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sedang menyelidiki peningkatan jumlah kasus hepatitis pada anak-anak dengan penyebab yang belum diketahui. Mereka menginvestigasi kemungkinan paparan Covid-19 di masa lalu berperan dalam kemunculan hepatitis akut.

Dalam sebuah pernyataan, CDC mengatakan, jumlah kasus yang diselidiki telah mencapai 180, naik dari 109 pada 5 Mei 2022. Namun, badan itu mengklarifikasi bahwa ini tidak berarti lebih banyak anak yang sakit.

Baca Juga

Banyak kasus baru yang dilaporkan sebenarnya bukan dari kejadian terkini. CDC menyelidiki kasus yang terjadi sejak 1 Oktober 2021.

Hepatitis adalah peradangan hati dan biasanya disebabkan oleh salah satu virus hepatitis, entah A, B, C, D, atau E. Namun, dalam kasus ini, semua penyebab khas hepatitis telah disingkirkan.

Kasus-kasus sedang diselidiki berasal dari 35 negara bagian dan Puerto Rico. CDC sebelumnya mengatakan sedang menyelidiki lima kematian sehubungan dengan wabah itu, semuanya terjadi sebelum Februari.

Sekitar sembilan persen anak-anak di AS dengan penyakit tersebut membutuhkan transplantasi hati. CDC menyelidiki infeksi adenovirus sebagai kemungkinan penyebab hepatitis.

CDC menyebutnya sebagai "petunjuk kuat" karena hampir setengah dari 180 anak dinyatakan positif mengidapnya. Adenovirus umum dan biasanya menyebabkan gejala seperti pilek atau gastrointestinal.

Jenis adenovirus tertentu (adenovirus 41) juga sedang diselidiki. Dalam kelompok kasus pertama yang diselidiki CDC, sembilan anak di Alabama, semuanya dinyatakan positif adenovirus, dengan lima tes positif adenovirus 41.

Adenovirus 41 tidak diketahui menyebabkan hepatitis pada anak-anak yang sehat, tetapi sebagian besar anak-anak dalam penelitian CDC itu sehat. Pernyataan CDC juga mengungkapkan bahwa mereka sedang mencari koneksi ke SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 adalah penyebab langsung. Namun, seorang dokter anak penyakit menular di Rumah Sakit Anak Boston, Rick Malley mengungkapkan satu hipotesis yang menyebut infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya dapat memengaruhi beberapa anak untuk mengalami hepatitis adenoviral.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement