REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Penelitian yang diterbitkan di jurnal BMJ pada Kamis (19/5/2022) menyebutkan, suntikan vaksin dapat membantu meringankan beban Covid-19 yang lama. Karena itu, dalam penelitian tersebut disampaikan bahwa kini lebih sedikit pasien Covid-19 yang melaporkan gejala infeksi setelah divaksinasi.
Dosis vaksin pertama setelah infeksi virus dikaitkan dengan penurunan 13 persen pada kemungkinan memiliki virus covid yang lama dan suntikan kedua dengan penurunan 9 persen. Selama tujuh bulan pada 2021, dilansir Gulf News, para peneliti secara teratur mengunjungi rumah warga dengan lebih dari 28 ribu orang yang diwawancara.
Mereka ditanya apakah mereka mengalami gejala lama setelah infeksi. Dari temuan tersebut, diketahui bahwa gejala long Covid-19 berkurang pada mereka yang terinfeksi setelah vaksinasi. Ini menunjukkan bahwa vaksinasi membantu mengurangi prevalensi gejala yang menetap.
"Penelitian skala besar ini berarti bahwa kita cukup yakin tentang apa yang telah diamati, tetapi itu tidak berarti kita dapat yakin apa artinya," kata Peter English, mantan ketua Komite Pengobatan Kesehatan Masyarakat BMA.
Dia mengatakan, yang paling jelas dan kesimpulan yang paling mungkin adalah vaksinasi mencegah setidaknya beberapa kasus long Covid-19. Selain itu juga bisa mengurangi keparahan gejala. "Tetapi kita belum bisa mengatakan ini dengan percaya diri," tambahnya.
Diperkirakan 1,8 juta orang di Inggris telah melaporkan mengalami long Covid pada April 2022. Dua dari tiga orang mengatakan gejala tersebut telah memengaruhi aktivitas mereka sehari-hari, menurut data Office for National Statistics terbaru.
Para ilmuwan yang menjalankan penelitian tersebut menyerukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme biologis yang mendasari perbaikan gejala setelah vaksinasi, yang dapat berkontribusi pada pengembangan terapi untuk Covid yang lama.