REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Makanan laut dikenal sebagai makanan yang kaya akan protein, lemak sehat, vitamin B, hingga mineral. Tak heran bila makanan laut memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk otak. Di antara banyaknya jenis makanan laut, salmon liar dinilai sebagai makanan laut terbaik untuk menunjang kesehatan otak.
Menurut Nutrients, lebih dari setengah otak terdiri dari lemak, khususnya asam lemak tak jenuh ganda omega 3. Sekitar 90 persen dari lemak yang membentuk struktur otak merupakan docosahexaenoic acid (DHA).
Salmon merupakan jenis ikan yang tinggi akan kandungan DHA-nya. Di samping itu, salmon juga mengandung jenis asam lemak omega 3 lain yang juga penting, yaitu eicosapentaenoic acid (EPA).
Satu porsi salmon liar berukuran tiga ons mengandung 1,22 gram DHA dan 0,35 gram EPA. Kandungan ini sudah memenuhi sekitar 100 persen dari rekomendasi konsumsi DHA dan EPA harian.
Selain itu, salmon liar juga dapat membantu tubuh dalam memproduksi protein bernama brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF diketahui dapat menunjang pertumbuhan dan pertahanan sel-sel otak. BNFD juga dikenal sebagai salah satu protein yang berperan dalam menciptakan sel-sel otak baru.
Ini tentu kabar yang membahagiakan, terutama bagi penggemar ikan salmon. Agar bisa mendapatkan manfaat yang optimal bagi otak, ikan salmon sebaiknya dikonsumsi minimal dua kali per pekan. Akan lebih ideal bila ikan berlemak ini dikonsumsi sebanyak tiga kali per pekan.
Salmon bisa disajikan dengan berbagai cara. Sebagian di antaranya adalah diolah menjadi salmon panggang, salmon bakar, atau pelengkap kari.
Ikan salmon liar tanpa tulang yang dijual dalam kondisi segar biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Ikan salmon liar yang dijual dalam kaleng dapat menjadi alternatif yang lebih ramah di kantong. Sajian ikan salmon liar kaleng ini dapat diolah sebagai pelengkap salad hingga menjadi patty burger.
Hingga saat ini, ada beragam studi yang sedang dilakukan untuk memahami peran asupan pola makan terhadap kesehatan otak. Menurut salah satu studi dalam American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi asam lemak tak jenuh ganda yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko gangguan kognitif ringan yang lebih sedikit. (Adysha Citra Ramadani)
Sumber:
https://www.eatthis.com/best-fish-keep-brain-sharp/