REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan dan rutinitas modern terkadang benar-benar menguras tenaga. Sebagian orang bekerja tak kenal lelah, menghabiskan waktu untuk menempuh perjalanan komuter ke kantor dan berakhir di penghujung hari dengan kelelahan di tempat tidur.
Pakar pengembangan diri dan pekerjaan Katy Murray membagikan solusi untuk mengelola energi dalam tubuh sehingga dapat membantu menghindari kelelahan. Dia menyoroti perlunya seseorang mengatur ulang atau setidaknya memikirkan kembali cara bekerja.
Jika memungkinkan, cobalah untuk meminta peningkatan fleksibilitas di tempat kerja, memprioritaskan tidur, dan mengubah cara berpikir tentang diri sendiri. Faktanya, Anda lebih dari sekadar pekerjaan Anda. Murray juga menyarankan sebuah metode khusus.
Konsultan yang memiliki spesialisasi di bidang pengembangan kepemimpinan perempuan tersebut memperkenalkan ide "baterai energi". Artinya, membayangkan tingkat energi dalam tubuh serupa baterai di ponsel, lantas secara berkala mengeceknya.
"Memikirkan diri sendiri (kombinasi pikiran, tubuh, jiwa, emosi) sebagai baterai, dapat membantu Anda menyesuaikan kebijaksanaan bawaan tubuh Anda yang dapat mendukung Anda untuk mengelola tingkat energi dan menghindari kelelahan," kata Murray.
Langkah pertama menerapkannya yakni dengan menutup mata, tarik napas dalam-dalam, lalu embuskan. Perhatikan apa yang terjadi di tubuh, seperti ketegangan/ rasa sakit/ keletihan), juga apa yang terjadi dalam pikiran dan bagaimana perasaan serta emosi saat itu.
Selanjutnya, rasakan keterhubungan dengan tingkat energi secara keseluruhan. Bayangkan tingkatan baterai yang dirasa dalam angka spesifik, apakah masih 80 persen, 63 persen, sudah turun ke 47 persen, atau bahkan 20 persen. Cari tahu apa yang berkontribusi terhadapnya.
Jika energi terpantau sedang rendah, Murray meminta seseorang mengidentifikasi penyebabnya. Langkah berikutnya adalah menemukan bagaimana cara mengisi ulang daya baterai energi tubuh. Cara yang patut didahulukan yakni pemenuhan kebutuhan fisik.
Misalnya, apakah tubuh perlu istirahat atau tidur, berhenti mengakses gawai, menghirup udara segar, makan sesuatu yang bergizi, serta minum air? Murray yang menulis buku Change Makers: A Woman's Guide to Stepping Up Without Burning Out At Work menyebut itu semua cukup untuk memberi dorongan energi mikro.
Apabila ingin mengeksplorasi ebih dalam, periksa kebutuhan emosional, relasional, dan spiritual. Untuk memenuhi kebutuhan emosional, periksa apakah Anda sedang perlu menangis, mengobrol, atau butuh momen untuk merasa bangga pada diri sendiri dan merayakan kemajuan.
Konflik atau ketegangan yang tidak terselesaikan dengan orang lain dalam hidup disebut Murray menguras energi yang sangat besar. Untuk mengatasinya, cobalah mengidentifikasi percakapan yang diperlukan dengan orang tersebut, kemudian lakukan secara imajiner.
Memenuhi kebutuhan spiritual pun sangat penting. Menurut Murray, manusia perlu selalu merasa terhubung dengan apa yang paling penting bagi dirinya dalam hidup. Dia menggarisbawahi pula pentingnya memiliki rasa mencapai tujuan dan menjalankan nilai-nilai yang dianut dalam hidup.
Secara berkala, ajukan pertanyaan-pertanyaan seputar beragam kebutuhan itu kepada diri sendiri, dan cek berkala naik turunnya tingkat energi guna mengantisipasi terjadinya kelelahan. Jika konsisten hingga beberapa hari, pekan, hingga bulan, akan terlihat hasilnya.
Menurut Murray, seseorang bakal terlatih memperhatikan pola dan ritme energi, yang mengarah pada manajemen energi untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan tingkat stres. Seseorang cukup mencari pola tertentu, lalu menyesuaikan hari saat merasa paling bersemangat, dikutip dari laman metro.co.uk, Senin (23/5/2022).