REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Messier 87 (M87), adalah galaksi elips sekitar 55 juta tahun cahaya dari Bumi. Di pusatnya ada lubang hitam dengan massa 6,5 miliar kali lipat dari matahari.
Dilansir dari Space, Ahad (22/5/2022), lubang hitam ini adalah yang pertama kali dicitrakan oleh proyek Event Horizon Telescope (EHT). Tiga tahun lalu EHT merilis potret bayangan lubang hitam dan piringan materi terang yang ditarik secara gravitasi ke pusat lubang hitam.
Namun, setelah menggunakan data yang dikumpulkan oleh sekelompok teleskop (tidak termasuk EHT) para ilmuwan kini telah merilis lagu yang dinyanyikan oleh M87 dan lubang hitam supermasifnya.
Menggunakan data sinar-X yang dikumpulkan oleh Observatorium Sinar-X Chandra, data cahaya optik yang dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble dan gelombang radio yang direkam oleh Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chile, para ilmuwan NASA telah membuat peta bergaya radar yang memutar suara M87, khususnya, dari semburan material besar yang ditembakkan lubang hitam di jantungnya melintasi galaksi.
Untuk menciptakan soundscape, para ilmuwan memetakan panjang gelombang dari tiga jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh lingkungan lubang hitam dan menyembur ke berbagai nada yang dapat didengar. Di bagian atas peta adalah nada tertinggi yang dipetakan dari rekaman sinar -X Chandra, yang diikuti oleh nada menengah dari data cahaya optik Hubble dan nada terendah dari gelombang radio ALMA di bagian bawah.
Saat suara berkembang, itu menciptakan representasi audio dari bagian “paling keras” dari lubang hitam. Misalnya, bagian peta yang paling terang dan paling keras, di mana sebagian besar radiasi dipancarkan, berada di dekat awal sonifikasi dan mewakili lubang hitam itu sendiri. Kecerahan dan volume lagu berfluktuasi dengan pancaran radiasi yang dipancarkan lubang hitam.