Senin 23 May 2022 13:11 WIB

Indonesia Jajaki Potensi Impor Gandum dari Serbia

Tahun lalu, nilai perdagangan Indonesia-Serbia mencapai 26,8 juta dolar AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Gandum (ilustrasi). Indonesia akan menjajaki kemungkinan impor gandum dari Serbia.
Gandum (ilustrasi). Indonesia akan menjajaki kemungkinan impor gandum dari Serbia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menjajaki kemungkinan impor gandum dari Serbia. Hal itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi setelah melakukan pertemuan dengan Menlu Serbia Nikola Selakovic di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (23/5/2022).

Retno mengungkapkan, Indonesia dan Serbia memiliki kekhawatiran yang sama atas dampak perang di Ukraina terhadap ketahanan pangan. Mereka secara khusus menyoroti meningkatnya harga bahan pangan.

Baca Juga

Merespons hal tersebut, Retno mengatakan, Indonesia dan Serbia sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dalam komoditas pangan atau agrikultur, terutama gandum.

“Terkait hal ini, BUMN Indonesia, PT Berdikari, dan mitra bisnisnya dari Serbia telah menunjukkan kesiapan untuk memfasilitasi ekspor gandum Serbia ke Indonesia. Menteri Selakovic juga akan bertemu PT Berdikari untuk mendiskusikan hal ini secara lebih detail petang ini,” kata Retno dalam konferensi pers bersama Selakovic.

Retno mengungkapkan, dalam kerja sama perdagangan dan investasi, hubungan Indonesia-Serbia menunjukkan tren positif, walaupun pada masa pandemi. Tahun lalu, nilai perdagangan kedua negara mencapai 26,8 juta dolar AS.

“Saya berterima kasih atas kesediaan Serbia untuk meningkatkan pangsa pasar minyak kelapa sawit Indonesia hingga mencapai 30 persen,” ucapnya.

Menurut Retno, investasi Indonesia ke Serbia mencapai lebih dari 11 juta dolar AS dan terus diperluas, hingga memasuki pasar Uni Eropa. “Termasuk produksi dan distribusi mie instan serta perkebunan budidaya jamur,” katanya.

Sementara itu Selakovic mengungkapkan, dalam pertemuannya dengan Retno, dia membahas berbagai isu, antara lain dampak pandemi, ketahanan pangan, dan konsekuensi yang muncul akibat konflik di Ukraina. Ekspor gandum ke Indonesia turut dibahas dalam pertemuan. “Sebagaimana Menteri Marsudi sebutkan, kami akan membahas ini (ekspor gandum ke Indonesia) lebih lanjut bersama dengan berbagai pihak industri makanan di Indonesia,” ucapnya.

Selakovic mengatakan, Serbia siap meningkatkan kerja sama, tak hanya di bidang pangan atau agrikultur, dengan Indonesia. Menurutnya, ada banyak ruang untuk peningkatan hubungan bilateral, misalnya di bidang budaya, pendidikan, kepemudaan dan olahraga, serta pertahanan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement