Selasa 24 May 2022 08:05 WIB

WHO: Pandemi Belum Berakhir, Masih Ada Risiko

WHO sebut masih harus waspada dengan pandemi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Pandemi Covid-19 hampir bisa dipastikan belum berakhir.
Foto: www.freepik.com
Pandemi Covid-19 hampir bisa dipastikan belum berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi Covid-19 hampir bisa dipastikan belum berakhir. Hal itu diungkapkan Tedros dalam pidatonya kepada para delegasi Majelis Kesehatan Dunia ke-75 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa Eropa di Jenewa, Swiss, akhir pekan lalu.

Tedros memperingatkan tentang penurunan kasus yang dilaporkan sejak puncak gelombang Omicron. Meski begitu, semua masih perlu waspada karena tetap ada risiko.

Baca Juga

Tedros meminta para pejabat yang berkumpul di Jenewa untuk membuka pertemuan tahunan WHO. Menurut dia, adanya penurunan pengujian atau tes Covid dan pengurutan, berarti telah menutup diri terhadap evolusi virus.

Dia juga mencatat bahwa hampir satu miliar orang di negara-negara berpenghasilan rendah masih belum divaksinasi. Dalam laporan mingguan tentang situasi global, WHO mengatakan jumlah kasus baru Covid-19 tampaknya telah stabil setelah berminggu-minggu menurun sejak akhir Maret.

Jumlah keseluruhan kematian mingguan juga telah turun. Meskipun ada kemajuan, dengan 60 persen populasi dunia divaksinasi, namun itu tetap bukan perjuangan akhir sampai semuanya selesai.

"Kasus yang dilaporkan meningkat di hampir 70 negara di semua wilayah, dan ini di dunia di mana tingkat pengujian telah anjlok," kata dia, seperti dikutip dari laman AP, Selasa (24/5/2022).

Kematian yang dilaporkan meningkat di Afrika, benua dengan cakupan vaksinasi terendah, dan hanya 57 negara, hampir semuanya kaya, telah memvaksinas 70 persen penduduknya. Sementara pasokan vaksin dunia telah meningkat, ada komitmen politik yang tidak memadai untuk meluncurkan vaksin” di beberapa negara. Sebut saja faktor kesenjangan dalam kapasitas operasional atau keuangan di negara lain.

Secara keseluruhan, pihaknya melihat keragu-raguan vaksin didorong oleh informasi yang salah dan disinformasi. Pandemi tidak akan hilang secara ajaib, tetapi, kata dia, tentu bisa diakhiri. Tedros diperkirakan akan ditunjuk untuk masa jabatan lima tahun kedua pekan ini di Majelis Kesehatan Dunia, pertemuan tahunan negara-negara anggota WHO.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement