REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Upaya peningkatan mutu dosen dari keilmuan merupakan kebutuhan pokok bagi sebuah lembaga perguruan tinggi. “Dalam satu semester ini sudah ada dua guru besar yang dilahirkan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Harapannya akan terus ada peningkatan dari sisi keilmuan dan juga menata tata karma mahasiswa dan dosen UMJ,” ujar Prof Agus Suradika, sekretaris Badan Pembina Harian UMJ, ketika memberi sambutan di sela halal bi halal Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Hari Bermuhammadiyah I pada Senin (23/05/2022).
Acara ini digelar dalam rangka silaturrahim keluarga besar UMJ yang terdiri dari jajaran pimpinan, sivitas akademika, karyawan dan kelembagaan yang berada di lingkungan UMJ. Bertempat di Masjid At-Taqwa UMJ. Keluarga besar UMJ juga mengundang Ketua PWM DKI, Ketua PWM Banten, PDM dan organisasi otonom se-Jabodetabek untuk turut hadir dan bersilaturahim.
Selain memperingati bulan 1 Syawal sebagai hari raya Idul Fitri, silaturahim juga digelar dalam rangka program UMJ yakni Hari Bermuhammadiyah. Silaturahim yang digelar pada Senin (23/5/2022), juga merupakan Hari Bermuhammadiyah pertama. Rektor UMJ, Dr Ma’mun Murod, M.Si, dalam sambutannya mengatakan Hari Bermuhammadiyah akan diadakan secara rutin setiap dua bulan sekali. Hari Bermuhammadiyah dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahim diantara keluarga besar UMJ dan juga sebagai ajang untuk berfastabiqul khairat dalam mendakwahkan dan mensyiarkan Islam dan Kemuhammadiyahan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua PWM DKI, KH. M. Sun’an Miskan, Lc., dan Ketua PWM Banten, Dr. KH. M. Syamsudin, M.Pd., juga memberikan tausyiah terkait dengan hikmah halal bi halal. KH. Sun’an memberikan tausyiah terkait dengan pentingnya menjaga silaturahim dan selalu berbuat ihsan. Sedangkan Dr. KH. Syamsudin dalam tausyiahnya selain menjelaskan tentang konsistensi kualitas ibadah pasca Ramadan, ia juga banyak menceritakan hubungan persaudaraan di keluarga besar Muhamamdiyah.