REPUBLIKA.CO.ID, EUGENE – Para peneliti dari University of Oregon sedang melakukan studi tentang dampak ponsel pada kesehatan mental menggunakan aplikasi Google Health Studies. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari penggunaan ponsel dan bagaimana hal itu memengaruhi kesejahteraan orang.
Salah seorang peneliti mengatakan dalam postingan blog perusahaan, tujuan studi pada akhirnya akan dapat membantu perusahaan merancang produk yang lebih baik dan membuat kebijakan serta pendidikan di masa depan.
Para peneliti menggunakan aplikasi agar dapat membantu mendapatkan gambaran tentang bagaimana orang benar-benar menggunakan ponsel mereka. Mereka berharap pendekatan berbasis aplikasi akan menemukan hubungan yang terlewatkan dari penelitian lain, seperti bagaimana jumlah waktu yang dihabiskan bermain gawai memengaruhi pola tidur.
Selain itu, mereka juga berharap menggunakan aplikasi juga akan menarik jangkauan orang yang lebih luas dan membantu mereka mendapatkan data dari populasi yang kurang terlayani serta mereka yang berusia lebih muda.
Menurut juru bicara Google Iz Conroy, sistem aplikasi menggunakan beberapa antarmuka pemograman aplikasi (API) yang sama dengan sistem Kesejahteraan Digital bawaan Android yang melacak cara seseorang menggunakan ponsel. Namun, lewat aplikasi ini, data dikumpulkan secara terpisah di bawah protokol penelitian transparan.
Dilansir The Verge, Selasa (24/5/2022), pengguna harus memberikan persetujuan yang diinformasikan untuk berpartisipasi. Data akan dikelola sesuai dengan standar etika yang ketat dan hanya akan digunakan untuk penelitian serta untuk menginformasikan produk yang lebih baik. Ini berarti, data tidak akan pernah dijual atau digunakan untuk iklan.
Google Health Studies diperkenalkan pada Desember 2020 dengan studi tentang penyakit pernapasan. Orang-orang dapat menggunakan aplikasi untuk mendaftar sebagai peserta dalam studi sehingga peneliti dapat melihat tren demografi.