REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari University of Zurich memanfaatkan teknologi bernama Shielded Retargetted Adenovirus (SHREAD) untuk melawan kanker payudara. Di samping itu, teknologi SHREAD juga berpotensi dapat membantu pengobatan Covid-19.
SHREAD merupakan teknologi yang memodifikasi virus pernapasan adenovirus agar bisa bertindak seperti kuda Trojan. Teknologi ini juga memungkinkan adenovirus yang sudah dimodifikasi untuk bersembunyi dari sistem imun.
Adenovirus yang sudah dimodifikasi bisa mengantarkan gen treapeutik kanker langsung ke sel-sel tumor. Setelah masuk ke dalam sel tumor, gen tersebut akan bertindak seperti cetak biru untuk antibodi terapeutik, sitokin, dan zat pensinyalan lain. Hal ini akan mengelabui sel tumor untuk memproduksi agen-agen antikanker yang nantinya justru akan mengeliminasi tumor tersebut.
"Kami mengelabui tumor untuk mengeliminasi diri sendiri," jelas ketua tim peneliti Sheena Smith, seperti dilansir The Brighter Side, Rabu (25/5/2022).
Smith menambahkan, antibodi terapeutik atau zat pensinyalan umumnya hanya bertahan pada area tubuh yang ditargetkan. Antibodi terapeutik atau zat pensinyalan juga cenderung tidak menyebar melalui aliran darah yang berpotensi dapat memicu kerusakan pada organ dan jaringan sehat. Oleh karena itu, berbeda dengan kemoterapi atau radioterapi, metode ini tidak membahayakan sel-sel normal yang sehat.
Studi ini dilakukan pada hewan coba tikus dengan kanker payudara. Dalam studi ini, tim peneliti menggunakan sistem SHREAD untuk mendorong payudara tikus agar bisa menghasilkan antibodi kanker payudara bernama trastuzumab. Setelah beberapa hari, tim peneliti menemukan bahwa SHREAD memproduksi lebih banyak antibodi pada tumor dibandingkan obat yang diberikan lewat suntikan.
Tim peneliti juga menekankan bahwa SHREAD tak hanya bisa digunakan untuk melawan kanker payudara. Saat ini misalnya, tim peneliti sedang meneliti manfaat SHREAD dalam pengobatan Covid-19.
Terapi SHREAD untuk pengobatan Covid-19 ini diberikan kepada pasien melalui aerosol yang dihirup. SHREAD diharapkan dapat mendorong sel-sel paru untuk memproduksi terapi antibodi Covid-19. Sel-sel paru merupakan area yang dinilai paling membutuhkan antibodi tersebut dalam pengobatan Covid-19.
"Ini dapat menurunkan biaya, meningkatkan aksesibilitas terapi Covid-19 dan juga memperbaiki penyaluran vaksin dengan pendekatan inhalasi," ungkap Smith.
Secara umum, meski bukan dalam bentuk teknologi SHREAD, vektor adenovirus telah digunakan pada beberapa vaksin Covid-19. Beberapa di antaranya adalah vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, AstraZeneca, CanSino Biologics, serta Sputnik V.