REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sederet langkah konkret dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk meningkatkan kualitas. Salah satunya terkait pengelolaan laboratorium yang dimiliki.
Rektor UMM, Fauzan menilai, laboratorium tidak hanya berkaitan dengan kegiatan praktikum. Laboratorium bisa juga berkaitan dengan mengembangkan upaya branding dan pemasaran. "Dengan begitu, ada juga upaya untuk mengeksplor kepentingan eksternal," katanya, Selasa (24/5/2022).
Tidak jauh berbeda, Wakil Rektor I Kampus Putih, Profesor Syamsul Arifin, juga mengatakan, laboratorium harus menajdi bagian dari Center of Excellence. Laboratorium mengambil peran sebagai sumber kegiatan penelitian yang bisa menunjang dunia pendidikan. Di samping itu, juga harus memperkuat dan meningkatkan kelembagaan mutu.
Para kepala laboratorium harus mengetahui dan memahami kebijakan yang ada dari universitas. Dengan begitu bisa melaksanakan program di laboratoriumnya masing-masing berdasarkan kebijakan.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Sentral Profesor Wahyu Widodo mengatakan, terdapat fungsi umum laboratorium, yakni aktivitas praktikum dan non-praktikum. Menurutnya, sejauh ini kegiatan praktikum sudah berjalan dengan baik. Sebab itu, hal yang perlu ditingkatkan bersifat di luar praktikum.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah koordinasi yang baik. Aspek itu diperlukan agar tiap laboratorium dapat memahami visi dan misi, tujuan serta sasaran yang seharusnya dicapai. Dengan begitu, tidak ada lagi kesalahpahaman dan ketidaktahuan akan kebijakan yang universitas lakukan.
Di sisi lain, Manajer Mutu Laboratorium Sentral, Endang Sri Hartati berharap semua kegiatan yang dilakukan di laboratorium UMM bisa terstandardisasi. Dengan begitu, masing-masing bisa dengan baik memenuhi standar yang ada.
Proses evaluasi dan audit internal dari masing-masing laboratorium juga harus dilakukan. "Sehingga akan ada perbaikan yang siginifikan ke depannya,” kata dia.