REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University mewisuda 512 lulusan baru baik sarjana, magister maupun doktor. Acara Wisuda IPB University tahap V Tahun Akademik 2021/2022 dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, 25 Mei 2022.
Dalam pidatonya, Rektor IPB University, Profesor Arif Satria mengucapkan selamat kepada orang tua maupun wali yang putra-putrinya diwisuda. Ia juga menyampaikan gambaran situasi saat ini yang sangat cepat berubah, penuh ketidakpastian, dan kompleksitas tinggi. Ia pun menyampaikan adanya pandemi Covid-19 merupakan ciri zaman menghadapi adanya ketidakpastian.
Rektor menyampaikan, Kampus IPB University sudah menyiapkan lulusannya agar mampu menghadapi kompleksitas maupun perubahan yang sangat cepat. Dengan demikian, wisudawan harus peka terhadap sinyal perubahan tersebut.
"Orang yang memiliki kepekaan tinggi, mereka akan mampu survive merespons perubahan zaman," kata Prof Arif Satria seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/5).
Lebih lanjut, Rektor IPB University itu menyampaikan, wisudawan harus mampu memperkuat mindset (pola pikir) baru yaitu mindset untuk berubah serta mindset yang bertumbuh atau growth mindset yang adaptif terhadap perubahan.
"Mindset harus berubah terus dan berperan terhadap perubahan, mindset optimis, sehingga keinginan untuk selalu belajar dan belajar faktor menentukan masa depan," katanya.
Prof Arif Satria juga mengupas terkait sebuah buku yang berjudul GRIT yang belum lama dibacanya. Ia menyampaikan kata GRIT selaras dengan mindset, bicara passion, tentang kegigihan, dan resiliensi.
Intinya punya passion atau cinta apa yang dikerjakan. Hal tersebut merupakan pondasi yang membuat sukses.
Ia pun menyebut, IPB University merupakan wadah orang-orang yang diharapkan mampu membangun kultur grit dan kultur gigih. "Sehingga saya berharap wisudawan dapat mampu menjiwai, passion terhadap apa yang dikerjakan dan sehingga respon terhadap perubahan betul betul terwujud," tambahnya.
Ia mengatakan, wisudawan harus punya orientasi future practice. "Kita harus bisa menjadi seorang trendsetter dalam perubahan, menjadi seorang learning agility, tidak takut memulai hal baru, punya ketangguhan dapat menciptakan hal baru, menjadi penentu kecenderungan, apabila kita hanya fokus pada best practise, maka kita akan selamanya menjadi follower," ucap Rektor IPB University.
Ia menghimbau agar wisudawan menjadi pembelajar sejati. Tidak hanya itu, ia juga menyarankan agar menjadikan semua orang sebagai guru.
"Guru kita ada dimana mana, petani, nelayan, kaum profesional. Orang yang banyak belajar akan semakin humble (rendah hati), perkuat, orientasi moral, kinerja, intelektual, kejujuran, integritas dan kolaborasi," katanya.
Ia menyebut, kolaborasi yang berkelanjutan dapat terjadi karena adanya rasa percaya. Sementara, kolaborasi yang produktif akan menghasilkan inovasi dan inovasi merupakan pilar kemajuan bangsa. Dengan inovasi juga, akan banyak menginspirasi orang lain.
Senada dengan Rektor IPB University, Dr Dudi Setiadi Hendrawan, wakil Ketua Himpunan Alumni IPB University menyampaikan agar lulusan yang diwisuda hari itu tetap memiliki tiga kompetensi yang telah diajarkan almamater yaitu integritas, inovasi dan inspirasi.
"Tetap optimis menghadapi era new normal, mewujudkan dalam upaya demi kemakmuran bangsa dan negara," katanya.
Hal tersebut sejalan dengan tema program kerja alumni untuk tetap solid, sinergis, kontributif terhadap almamater dan bangsa. Namun ia menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menyatukan gerak langkah dan potensi alumni. Oleh karena itu, HA IPB University akan terus menghimpun melalui program program yang produktif dan berkelanjutan.