Kebanyakan orang mungkin memahami kutil sebagai masalah kulit biasa karena memang umumnya tidak berbahaya. Tapi, jenis penyakit kulit tersebut bisa terjadi di bagian kulit tubuh mana pun dan mudah menular melalui kontak fisik. Oleh karena itu, kutil sering kali muncul di bagian tubuh yang terbuka.
Tapi, tak menutup kemungkinan bahwa kutil juga bisa menyerang ke bagian tubuh yang tertutup serta sensitif sekalipun. Salah satu contohnya adalah bagian kelamin. Saat menyerang kelamin, penyakit kulit tersebut disebut sebagai kutil kelamin dan kondisinya perlu diperhatikan betul oleh penderitanya agar tak menular dan menimbulkan gejala yang mengganggu.
Lantas, apa sih yang dimaksud dengan kutil kelamin itu? Juga, apa penyebab kutil kelamin bisa muncul pada seseorang? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Sariawan Tak Kunjung Sembuh? Awas, Jangan-jangan Kanker Lidah
Apa Itu Kutil Kelamin?
Kutil adalah jenis penyakit kulit yang sudah umum diketahui oleh masyarakat. Kemunculan kutil ditandai dengan benjolan kecil yang lembut di bagian permukaan kulit. Pada penderita kutil kelamin, benjolan tersebut muncul di daerah atau area sekitar organ kelamin atau bisa juga di bagian dubur.
Penyebab utama dari munculnya kutil kelamin adalah infeksi virus HPV atau Human Papillomavirus. Virus HPV sendiri terdiri dari 200 lebih jenis dan dapat menginfeksi manusia. Biasanya, virus HPV bisa menjadi penyebab segala jenis kutil di tangan, jari, hingga wajah.
Saat menginfeksi bagian kelamin, kutil tak pandang bulu. Baik pria maupun wanita memiliki risiko yang sama terhadap jenis penyakit ini. Meski begitu, kasus kutil kelamin atau HPV genital lebih rentan terjadi pada kaum hawa dan orang yang melakukan aktivitas seksual secara aktif.
Di awal infeksinya, pertumbuhan jenis kutil ini amat lembut sehingga sulit bisa dideteksi dengan kasat mata sedini mungkin. Seiring berjalannya waktu, kutil akan tampak semakin jelas dan dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan rasa sakit, perih, tidak nyaman, gatal, bahkan sensasi terbakar pada penderitanya.
Penyebab Kutil Kelamin
Penyebab Kutil Kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah infeksi dari virus HPV atau Human Papillomavirus. Penularan dari virus penyebab kutil kelamin tersebut bisa terjadi akibat hubungan seksual, melalui vagina, ataupun secara anal atau oral. Di sisi lain, virus HPV ini juga dapat menular saat tangan penderitanya menyentuh bagian kelaminnya sendiri, kemudian bersentuhan dengan kelamin pasangannya.
Metode penularan lainnya dari penyakit kutil kelamin adalah:
- Pemakaian alat bantu seksual atau sex toys secara bergantian dan tanpa menjaga higienisnya.
- Melakukan penetrasi seks tanpa pengaman atau kondom.
- Sering ganti pasangan dan tak memerhatikan kondisi kesehatan atau medis pasangan seksual.
- Dalam beberapa kasus, penyakit kulit ini juga bisa ditularkan ke bayi oleh ibu yang terjangkit virus HPV.
Perlu dipahami jika kutil kelamin tak akan menular melalui ciuman, maupun media tertentu, misalnya, handuk, toilet duduk, dan juga alat makan.
Selain itu, ada pula beberapa faktor lain dan kondisi tubuh yang memicu penyebaran penyakit kutil kelamin. Beberapa di antaranya adalah:
- Penderita diabetes mellitus atau kencing manis.
- Orang yang pernah mengidap penyakit seksual menular lain.
- Keringat yang terus keluar hingga ke area organ vital.
- Imunitas tubuh yang melemah.
Baca Juga: Masih Rentan Menyerang, Ini 10 Jenis Vaksin untuk Orang Dewasa yang Penting Didapatkan
Gejala Kutil Kelamin
Seperti yang sempat dijelaskan sedikit sebelumnya, gejala kutil kelamin secara umum adalah munculnya tonjolan atau benjolan pada kulit dengan kondisi permukaan cenderung kasar. Dalam beberapa kasus, kutil jenis ini juga dapat disertai dengan rasa nyeri, gatal, hingga sensasi terbakar pada kulit. Saat menginfeksi wanita, kutil yang muncul di bagian liang vagina mampu menimbulkan keputihan dan juga pendarahan.
Metode Pengobatan Kutil Kelamin
Pengobatan Kutil Kelamin
Metode pengobatan pada penyakit kutil kelamin hanya perlu dilakukan jika penderitanya merasakan gejala yang membuatnya tak nyaman dan terganggu. Secara umum, fokus dari pengobatan kutil kelamin adalah untuk menghilangkan tonjolan atau benjolan yang muncul, bukan menghilangkan virus HPV yang telah menginfeksi tubuh.
Jika kutil menyebabkan gejala yang mengganggu, dokter biasanya akan memberikan pasien obat-obatan dengan kandungan asam trikloroasetat. Selain itu, dokter juga bisa melakukan metode pengobatan melalui prosedur bedah, antara lain, eksisi, krioterapi, electrocautery, atau bedah laser.
Di sisi lain, jika masalah kutil kelamin tak menimbulkan gejala atau tak mengganggu aktivitas penderitanya, metode pengobatan tidak perlu dilakukan. Hal ini karena lambat laun sistem imun tubuh akan semakin berkembang dan mampu membunuh virus penyebab penyakit tersebut dengan sendirinya.
Metode Pencegahan agar Tak Tertular Kutil Kelamin
Selayaknya penyakit kelamin lainnya, kutil kelamin bisa dihindari dengan tak melakukan seks bebas atau aktivitas seksual lain yang bisa menjadi penyebab infeksi penyakit dan virus. Usahakan untuk tak bergonta-ganti pasangan ketika berhubungan seksual dan gunakan kondom agar risiko infeksi virus HPV genital atau penyakit seksual lainnya bisa dihindari.
Pencegahan penyakit kutil kelamin juga bisa dilakukan dengan menjalankan vaksinasi HPV. Jika memungkinkan, lakukan tes screening secara berkala, khususnya bagi kamu yang memiliki aktivitas seksual yang cukup aktif dan bebas. Jika mengalami keluhan tertentu pada masalah kutil kelamin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
Komplikasi Akibat Penyakit Kutil Kelamin
Pada kebanyakan kasus, penyakit kutil kelamin yang hanya menimbulkan gejala ringan bisa sembuh dan hilang sendiri tanpa pengobatan atau perawatan medis khusus. Akan tetapi, apabila masalah penyakit kulit menyebabkan gejala yang mengganggu, terasa tidak nyaman, dan tak bisa diatasi dengan segera, kutil kelamin berisiko menimbulkan komplikasi.
Sejumlah risiko bahaya atau komplikasi dari kutil kelamin, antara lain:
- Kanker. Infeksi virus HPV genital erat kaitannya dengan risiko terkena penyakit kanker serviks. Tidak hanya itu, berbagai jenis kanker lainnya, sebagai contoh, kanker anus, kanker tenggorokan, kanker mulut, kanker penis, dan juga kanker vulva juga bisa terjadi akibat komplikasi kutil kelamin.
- Gangguan atau masalah selama masa kehamilan. Ketika tonjolan kutil semakin membesar, ibu yang tengah hamil akan merasa kesulitan saat ingin buang air kecil. Kutil yang tumbuh di dinding vagina juga mampu menurunkan kemampuan dari jaringan vagina untuk meregang ketika sedang menjalani proses melahirkan secara normal. Ukuran kutil yang besar di bagian vulva atau vagina juga bisa menimbulkan pendarahan ketika menjalani proses persalinan.
- Ibu pengidap kutil yang melakukan proses persalinan juga berisiko menularkan penyakit tersebut pada tenggorokan bayi. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi risiko komplikasi tersebut, lakukan konsultasi dengan dokter agar metode pengobatan yang tepat bisa diambil guna mempercepat proses penyembuhan penyakit kulit tersebut.
Tangani Penyakit Kutil Kelamin dengan Cara yang Tepat agar Kondisinya Tak Semakin Memburuk dan Menular ke Orang Lain
Itulah penjelasan lengkap mengenai penyakit kutil kelamin, penyebab, gejala, cara mengatasi, dan tips mencegah penularannya. Perlu dipahami jika penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja akibat infeksi virus HPV yang ditularkan oleh penderita kutil kelamin. Jadi, metode pencegahan paling utama yang perlu dilakukan adalah menghindari melakukan kontak fisik, termasuk berhubungan seksual tanpa pengaman dengan penderita penyakit ini.
Di sisi lain, meskipun dapat sembuh dan hilang sendiri, penanganan medis yang tepat perlu dilakukan oleh penderita penyakit ini saat gejala yang dirasakannya mengganggu. Hal serupa juga wajib dilakukan apabila penyakit kutil genital berisiko menyebabkan komplikasi berbahaya.