REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menyelenggarakan halalbihalal. Acara ini tidak hanya bersilaturahmi, tapi juga sebagai salah satu langkah dalam upaya pemulihan ekonomi bangsa. Tema yang dipilih dalam halalbihalal kali ini adalah “Pemulihan Ekonomi melalui Teknologi untuk UMKM”.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat IA-ITB, Gembong Primadjaja, tema ini sengaja dipilih karena teknologi merupakan salah satu alat utama untuk mendongkrak pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Gembong menjelaskan, beberapa program utama IA-ITB pada 2022 terkait tema ini. Termasuk di dalamnya adalah penerapan teknologi terkait dengan Food, Energy, Water (FEW), produksi dan pemasaran minyak nano atsiri, serta penerapan teknologi di bidang pariwisata (Bali SDG’s walk).
Acara yang dilaksanakan di Gedung Smesco pada Jumat 27 Mei 2022 ini bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia. Pameran UMKM para alumni ITB juga ditampilkan di dalam lokasi acara sebagai bentuk pengenalan serta pemberdayaan langsung dari UMKM yang ada. Hal ini juga tercermin dari berbagai makanan dan jajanan yang disajikan merupakan usaha para alumni dari berbagai daerah.
“Selain hilirisasi riset teknologi untuk mendukung UMKM dalam negeri, IAITB juga memiliki beberapa program unggulan internasional," ujar Gembong dalam siaran persnya, Ahad (29/5).
Di antaranya, kata dia, pengembangan kompetensi alumni dan masyarakat untuk bertarung di dunia internasional, membangung Metaverse New Istanbul City (kota baru di sekitar Mega Kanal Istanbul), serta pembuatan Indonesian Woman Center di 22 negara. Tahun ini akan dimulai di 6 kota termasuk di antaranya Washington DC, Brisbane, Tokyo, Seoul, Berlin, dan Istanbul.
"Tahun 2022 melalui UMKM, IA-ITB juga mendorong pemberdayaan perempuan dan disabilitas. Upaya ini dioptimalkan melalui kegiatan W20 yang merupakan Side Event G20,” kata Gembong.
Halalbihalal ini dihadiri juga oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini. IA-ITB bekerja sama dengan Kementerian Sosial dalam upaya penataan pemukiman dan pemberdayaan Masyarakat Suku Laut di Batam.
Program bersama ini dilakukan untuk mendapatkan hasil optimal antara pemanfaatan teknologi dan pelestarian budaya Masyarakat Suku Laut.
Mensos Risma mengatakan, Halalbihalal IA ITB ini mengambil tema yang luar biasa, karena pasca Covid mungkin banyak perusahaan yang bertumbuh, namun tidak akan bisa secepat ketika normal. "Jadi dengan adanya kegitan Alumni ITB untuk menciptakan UMKM dengan basis teknologi, akan membantu pemulihan ekonomi karena adanya kesempatan lapangan kerja bagi yang membutuhkan," kata dia.
Ketua panitia, Audis Subekti menambahkan, peserta halalbihalal kali ini berasal dari berbagai penjuru tanah air. Bahkan banyak alumni yang tinggal di luar negeri pun menyempatkan hadir pada kesempatan ini.
"Kegiatan alhamdulillah terlaksana dengan baik dan tetap mematuhi prosedur kesehatan yang berlaku. Dimeriahkan juga lomba kostum yang dimenangkan oleh Asep Berlian, seorang pelukis senior dari ITB," katanya.