Ahad 29 May 2022 15:23 WIB

BRIN: Umat Islam Dapat Perbaiki Arah Kiblat pada 15 Juli

Matahari berada di atas Kakbah di Makkah, Arab Saudi, pada 15 Juli 2022.

Arah Kiblat - ilustrasi. Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan Muslim dapat memperbaiki arah kiblat saat matahari berada di atas Kakbah di Makkah, Arab Saudi, pada 15 Juli 2022.
Arah Kiblat - ilustrasi. Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan Muslim dapat memperbaiki arah kiblat saat matahari berada di atas Kakbah di Makkah, Arab Saudi, pada 15 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan umat Islam dapat memperbaiki arah kiblat saat matahari berada di atas Kakbah di Makkah, Arab Saudi, pada 15 Juli 2022. Pada 15 Juli 2022 saat tengah hari di Makkah atau pukul 12.26.42 Waktu Saudi atau 16.26.42 WIB, matahari tepat berada di atas Kakbah.

"Kulminasi Agung (matahari tepat berada di atas Kakbah) yang terjadi di Kakbah dapat digunakan untuk mengecek dan meluruskan arah kiblat, hal ini karena bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Ka'bah saat matahari berada di atas Ka'bah," kata peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dalam keterangan di laman resmi Edukasi Sains Antariksa BRIN di Jakarta, Ahad (29/5/2022).

Baca Juga

Andi menuturkan, matahari akan berada di atas Kakbah saat tengah hari sebanyak dua kali dalam setahun. Secara astronomis, fenomena itu terjadi ketika deklinasi matahari bernilai sama atau kecil selisihnya dengan lintang geografis Kakbah.

Deklinasi adalah sudut apit antara lintasan semu harian matahari dengan proyeksi ekuator bumi pada bola langit atau disebut juga ekuator langit. Selain pada 15 Juli 2022, fenomena matahari di atas Kakbah juga terjadi pada 28 Mei 2022 pukul 12.17.59 Waktu Saudi atau 16.17.59 WIB.

Andi menuturkan, sejumlah langkah-langkah dalam menentukan arah kiblat ketika matahari berada di atas Kakbah, yakni cari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari, sediakan tongkat lurus ataupun benda tegak tidak berongga lainnya seperti spidol papan tulis dan botol minum, atau dapat menggunakan benang berbandul. Kemudian, siapkan jam yang sudah dikalibrasikan.

Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus atau 90 derajat dari permukaan tanah, atau gantungkan benang berbandul. Tunggu hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut.

Tandai ujung bayangan, kemudian tarik garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement