REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut, ada tiga modal penting yang harus disiapkan para siswa dalam menghadapi era disrupsi alias masa di mana banyak muncul inovasi dan perubahan secara masif. Ketiganya adalah penguasaan kemampuan atau skill, bahasa asing, dan jaringan.
"Santri ini selain dituntut menguasai ilmu-ilmu agama, juga yang tidak kalah penting harus memiliki skill, menguasai bahasa asing, dan memperbanyak teman. Ini agar kita mampu menghadapi guncangan atau disrupsi dalam berbagai hal," kata Ida kepada siswa MTsN 3 Jombang, Jawa Timur ketika menghadiri acara wisuda di sekolah tersebut, Ahad (29/5/2022), sebagaimana dikutip dari siaran persnya, Senin (30/5/2022).
Ida menjelaskan, skill sangat dibutuhkan karena banyak jenis pekerjaan yang hilang sekaligus banyak jenis pekerjaan baru bermunculan pada era disrupsi. "Siapa yang memiliki skill dan penguasaan teknologi dan komunikasi, dia akan dapat menangkap peluang baru," ujarnya.
"Jadi, apa yang hari ini relevan, beberapa tahun ke depan bisa tidak relevan. Maka, belajarlah tentang banyak hal, dan tingkatkan terus kompetensi diri," imbuhnya.
Kedua, penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, Arab, dan Mandarin. Bahasa Inggris penting untuk pergaulan global, bahasa Arab untuk pergaulan dan penguatan literatur agama, bahasa Mandarin karena ke depan China menjadi salah satu kekuatan yang makin dominan, terutama dalam hal ekonomi global.
"Kenapa bahasa asing penting? Karena dengan menguasai bahasa asing, kita bisa belajar lebih banyak hal tentang perkembangan mutakhir global," ucapnya.
Ida menjelaskan, bahasa asing juga penting ketika menjadi pebisnis. Penguasaan bahasa asing akan membuat seorang pebisnis bisa mengembangkan usahanya hingga pasar dunia.
"Banyak saudara-saudara kita yang memiliki skill atau produk tertentu yang bagus, namun tidak bisa berkembang secara global hanya karena keterbatasan penguasaan bahasa asing. Kuasailah satu atau beberapa bahasa asing. Itu akan menjadi salah satu penunjang kesuksesanmu," katanya.
Ketiga, memperluas pergaulan. Dengan memperluas pergaulan akan memiliki networking atau jaringan pertemanan yang kuat sehingga bisa membuka peluang-peluang baru.