REPUBLIKA.CO.ID, KOBE -- Superkomputer Jepang, Fugaku telah kehilangan posisinya sebagai superkomputer tercepat di dunia dalam hal komputasi. Lembaga penelitian dan pengembangan ilmiah, Riken mencatat Fugaku kini bertengger di peringkat kedua setelah memuncaki daftar dalam peringkat dua kali setahun selama empat kali berturut-turut.
Fugaku kehilangan posisi teratas dan digantikan superkomputer frontier dari Laboratorium Nasional Oak Ridge Amerika Serikat (AS). "Kecepatannya 2,5 kali lebih cepat daripada Fugaku," kata Riken mengutip hasil dari Top 500 AS-Eropa seperti dilansir dari laman Japan Today, Selasa (31/5/2022).
Fugaku berada di posisi kedua dalam proyek yang dikenal sebagai HPL-AI yang memberi peringkat pada kemampuan kecerdasan buatan. Namun, Riken juga mencatat Fugaku mempertahankan tempat pertama untuk kelima kalinya berturut-turut dalam gradien konjugasi berkinerja tinggi Top500 yang fokus pada penggunaan industri, serta dalam daftar Graph500 untuk analitik data besar.
"Ini menunjukkan bahwa Fugaku terus menjadi salah satu superkomputer terkemuka di dunia di bidang di mana persaingan dan pengembangan sangat ketat," kata direktur Pusat Ilmu Institut Komputasi di Kobe, Prefektur Hyogo.
Dikembangkan bersama oleh Riken dan Fujitsu Ltd, superkomputer ini meluncurkan operasi parsial pada April 2020 dan operasi skala penuh pada Maret 2021. Fugaku digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana droplet yang dapat membawa virus corona yang menyebar dari mulut dan untuk membantu mengeksplorasi kemungkinan pengobatan untuk Covid-19. Pendahulu Fugaku, superkomputer K, dinonaktifkan pada 2019 lalu.