REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aneurisma aorta abdominal (AAA) merupakan kondisi yang bisa memicu perdarahan mematikan, namun sayangnya cenderung sulit terdeteksi. Salah satu gejala awal AAA yang patut diwaspadai adalah denyutan kuat di sekitar pusar.
"Sebagian besar aneurisma aorta tidak bergejala, membuat pasien tidak sadar akan penyakit mereka," ujar Direktur Divisi Bedah Vaskular di Cedars-Sinai, Ali Azizzadeh MD FACS, seperti dilansir di laman Best Life, Rabu (1/6/2022).
AAA terjadi ketika pembuluh darah besar aorta jadi sangat melemah. Kondisi ini bisa memicu terjadinya bengkak atau tonjolan abnormal pada aorta yang bisa memburuk seiring waktu, baik secara bertahap maupun cepat.
Skenario terburuk yang mungkin terjadi adalah aneurisma aorta pecah dan memicu perdarahan internal yang mengancam jiwa. Bila situasi ini sudah terjadi, kemungkinan pasien untuk selamat sangat tipis.
"Karena itu (AAA) terkadang disebut sebagai 'bom waktu' atau 'pembunuh diam-diam'," kata Azizzadeh.
Azizzadeh mengatakan, ada cukup banyak kasus AAA yang tidak sengaja terdeteksi ketika pasien sedang melakukan pemeriksaan pencitraan untuk kasus lain. Akan tetapi, AAA sebenarnya bisa dideteksi lebih dini dengan mengenali beberapa tanda utama dari AAA.
Salah satu tanda utama dari AAA adalah adanya denyutan kuat di sekitar pusar. Menurut Penn Medicine, denyutan kuat di area kiri pusar sebenarnya hal yang normal. Kondisi ini bisa dirasakan dalam beberapa kondisi, seperti saat atau setelah makan, saat berbaring, atau saat kehamilan.
Denyutan kuat di sekitar pusar patut dicurigai sebagai tanda AAA bila disertai dengan beberapa gejala lain. Menurut Mayo Clinic, gejala AAA lain yang bisa menyertai denyutan kuat di sekitar pusar adalah rasa nyeri yang dalam dan terus menerus di bagian depan atau sisi perut.
"Nyeri merupakan gejala paling umum dari AAA," jelas tim ahli dari Johns Hopkins Medicine.
Sensasi rasa nyeri ini bisa menyebar hingga ke area dada atau selangkangan. Rasa nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat berat di area punggung atau perut bisa jadi pertanda bahwa aorta mungkin akan pecah.
"Ini kondisi kedaruratan medis yang mengancam jiwa," pungkas tim ahli tersebut.
Bila aorta sudah pecah, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh pasien. Gejala tersebut adalah rasa nyeri yang sangat hebat di perut atau punggung, tekanan darah menurun, atau denyut jantung meningkat. Segera datangi instalasi gawat darurat rumah sakit atau hubungi layanan telepon darurat untuk meminta pertolongan bila gejala ini muncul.
"Sekitar delapan dari 10 orang dengan pecah (aorta) akan mati sebelum mencapai rumah sakit atau tidak bertahan saat operasi," ujar National Health Services (NHS).
Terlepas dari beragam gejala yang mungkin muncul, AAA juga bisa tak memicu gejala di awal. Oleh karena itu, Azizzadeh mengatakan orang-orang yang memiliki risiko tinggi terhadap AAA sebaiknya melakukan skrining meski tak ada gejala.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terkena AAA. Sebagian dari faktor risiko tersebut adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan riwayat penggunaan tembakau atau rokok. Faktor risiko lain adalah memiliki keluarga yang mengidap AAA.
"(Pasien yang memiliki faktor risiko) perlu berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai skrining," ujar Azizzadeh.
Menemukan AAA sejak dini dapat memungkinkan dokter untuk memberikan terapi yang bisa mencegah terjadinya diseksi aorta atau pecah aorta. Terapi ini kemungkinan melibatkan operasi untuk mengganti pembuluh darah aorta yang melemah dengan tube sintetis.