Kamis 02 Jun 2022 00:40 WIB

Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini Hingga 31 Persen, Perlu Berapa Cangkir?

Studi terbaru mengungkap manfaat minum kopi bagi penurunan risiko kematian dini.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Kopi (ilustrasi). Minum kopi antara 1,5 hingga 3,5 cangkir per hari dapat mengurangi risiko kematian dini, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine.
Foto: Pixabay
Kopi (ilustrasi). Minum kopi antara 1,5 hingga 3,5 cangkir per hari dapat mengurangi risiko kematian dini, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi terbukti memiliki dampak positif bagi kesehatan. Menurut penelitian baru oleh Southern Medical University di China, peminum kopi rutin dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 31 persen.

Dalam studi itu, para peneliti mendefinisikan konsumsi kopi rutin ini sebagai konsumsi antara 1,5 hingga 3,5 cangkir per hari. Mereka juga menemukan orang yang rutin minum kopi lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat kanker dan penyakit jantung.

Baca Juga

Penelitian mereka dilakukan dengan menggunakan data dari Biobank Inggris dan analisis peserta selama periode tujuh tahun. Selanjutnya, mereka menemukan orang yang minum kopi tanpa pemanis dalam jumlah berapa pun, 29 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal lebih awal daripada mereka yang tidak minum kopi sama sekali.

Sementara itu, mereka yang menambahkan satu sendok teh gula ke dalam kopi, juga tetap memiliki umur yang lebih panjang dengan angka kemungkinan yang sama. Hasil penelitian telah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.

"Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan secara pasti bahwa minum kopi menurunkan risiko kematian, apa yang mungkin dapat kami katakan adalah bahwa minum kopi dengan sedikit gula mungkin tidak menyebabkan banyak bahaya," ujar Wakil Editor jurnal itu Dr Christina Wee.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Hujurat ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement