Senin 06 Jun 2022 23:40 WIB

Begini Terjadinya Cinta pada Pandangan Pertama Menurut Sains

Ada penjelasan ilmiah dari cinta pada pandangan pertama.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi suami-istri. Peneliti di Yerusalem mengungkap sains di balik jatuh cinta pada pandangan pertama.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi suami-istri. Peneliti di Yerusalem mengungkap sains di balik jatuh cinta pada pandangan pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketertarikan romantis serta cinta pada pandangan pertama antara dua insan bisa dijelaskan secara ilmiah. Setidaknya, begitulah menurut studi ilmiah terbaru yang digagas para peneliti dari Yerusalem. Hasil riset sudah diterbitkan dalam Scientific Reports.

Studi menunjukkan keberhasilan relasi romantis tergantung pada seberapa baik keselarasan tubuh dengan pasangan. Para peneliti menemukan bahwa hubungan romansa yang sukses ditandai dengan peningkatan sinkronisasi elektrodermal pasangan dalam dua menit pertama perjumpaan.

Baca Juga

Sinkronisasi elektrodermal merupakan ukuran perubahan resistensi kulit terhadap arus listrik berdasarkan aktivitas kelenjar keringat yang dirangsang oleh sistem saraf simpatik. Untuk mendapat hasil studi, para peneliti mengamati 46 pasangan kencan heteroseksual selama lima menit eksperimen kencan kilat.  

Mereka merekam pola aktivitas elektrodermal yang terjadi secara alami menggunakan gelang khusus. Tim juga merekam tanggal kecepatan di video dan melakukan analisis video yang melihat gestur setiap orang selama kencan, seperti mengangguk, menggeser kaki, dan gerakan lengan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement