REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan komoditas ikan lele untuk dikonsumsi. Sebab, ikan lele terkenal memiliki banyak manfaat.
"Harganya (ikan lele) murah, tapi tinggi gizi, jadi tidak perlu gengsi makan lele karena ini ikan yang menyehatkan," kata Artati dalam rilis di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Artati memaparkan, komoditas air tawar ini memiliki gizi yang tinggi. Ikan lele bermanfaat untuk kelancaran peredaran darah, sistem integumen (kulit, rambut, kuku), sistem reproduksi, sistem syaraf, dan otak, kekuatan tulang, sistem ekskresi (karena keseimbangan asam dan basa), serta kekebalan tubuh.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dalam 100 gram ikan lele mengandung protein (18 gr), lemak (2,9 gr), natrium (50 mg), vitamin B12 (121 persen dari nilai harian), selenium (26 persen dari nilai harian), fosfor (24 persen dari nilai harian), dan tiamin (15 persen dari nilai harian). Artati mengungkapkan masyarakat di Jawa Timur, khususnya Mojokerto dan Madiun, memiliki preferensi yang tinggi dalam mengonsumsi ikan lele.