REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VI DPR memberikan pujian terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam masa mudik dan balik lebaran serta penanganan pandemi Covid-19. Pimpinan rapat kerja Komisi VI, Aria Bima, mengaku bangga dengan apa yang dilakukan pemerintah, dan juga Erick dalam menjaga kelancaran arus mudik dan balik lebaran, baik dari sisi ketersediaan energi, kelancaran perjalanan, hingga kesiapan angkutan lebaran.
"(Mudik 2022) mungkin yang terbaik selama republik ini ada. Ini harus diakui bahwa arus mudik dengan mobilisasi 78 juta rakyat karena dua tahun tidak mudik lebaran," ujar Bima saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Bima menilai, ada pun kekurangan yang terjadi selama mudik lebaran lalu masih dalam taraf yang wajar. Bima menyebut keberhasilan ini juga merupakan bukti kerja sama yang apik antara Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR dalam mempersiapkan arus mudik.
"Kalau ada kurang-kurangnya, masih dalam batas wajar. Kita apresiasi kepada pemerintah, khususnya Pak Menteri," ucap Bima.
Tak hanya arus mudik, Bima juga mengapresiasi kerja keras Erick yang mengerahkan seluruh BUMN untuk membantu penanganan Covid-19. Tak hanya dengan Erick, lanjut Bima, Komisi VI juga intens berkoordinasi dengan holding BUMN farmasi terkait proses penanganan pandemi.
"Masalah penanganan pandemi kita juga yang terbaik di dunia. Jangan jelek-jeleknya terus ya, tolong diapresiasi. Kita harap sampai Oktober 2024 kita terus kawal optimalkan kinerja kementerian BUMN," ungkap tokoh PDIP tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan apresiasi tersebut pantas diterima seluruh insan BUMN yang berjibaku dalam kelancaran mudik dan penanganan pandemi. "Yang pasti kami di BUMN senang sekali atas apresiasi yang diberikan mengenai penanganan mudik dan berkat kerja kita bersama juga mampu mengatasi pandemi," ujar Erick.
Erick menyebut keberhasilan ini tak lepas dari dukungan dan dorongan pimpinan dan seluruh anggota Komisi VI DPR. Erick sejak awal selalu menekankan pentingnya berkolaborasi mencari solusi.
"Perbedaan pasti ada, tidak mungkin dalam mengambil kebijakan pasti tidak bisa sempurna, tapi paling tidak banyak pikiran-pikiran yang kita sinergikan dan rajut bersama, tentu kalau kita lihat, ini hasil dari kerja sama yang baik antara Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR. Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya," kata Erick.