Rabu 08 Jun 2022 17:37 WIB

Nadiem: Pertama Kalinya dalam Sejarah Kampus Benar-Benar Merdeka

Melalui kebijakan Kampus Merdeka peserta didik dapat belajar langsung di perusahaan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebutkan lewat kebijakan Kampus Merdeka, untuk pertama kalinya kampus benar-benar merdeka. (ilustrasi).
Foto: Wahyu Suryana
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebutkan lewat kebijakan Kampus Merdeka, untuk pertama kalinya kampus benar-benar merdeka. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebutkan lewat kebijakan Kampus Merdeka, untuk pertama kalinya kampus benar-benar merdeka. Di mana lewat kebijakan tersebut peserta didik dapat belajar langsung di perusahaan, melalui proyek sosial, atau kewirausahaan yang dapat disetarakan hingga 20 SKS.

“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, sekarang kampus benar-benar merdeka,” ungkap Nadiem dalam siaran pers, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Nadiem juga menyampaikan beberapa inovasi yang pihaknya lakukan melalui payung Merdeka Belajar. Beberapa di antaranya, yakni seperti penghapusan Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN) serta pemberian dana bantuan ke sekolah-sekolah, program afirmasi di kepulauan seperti Papua dan Maluku.

Selain itu, melalui Dana Abadi Kebudayaan, Merdeka Belajar telah memungkinkan pemberian insentif, motivasi, dan semangat kepada para seniman dan budayawan memajukan kebudayaan Indonesia. “Betapa besarnya lompatan itu. Untuk pertama kalinya, kita mengalirkan dana ke daerah dengan metode yang membela keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Nadiem.

Nadiem juga menerangkan, dalam pendanaan beasiswa bagi mahasiswa di perguruan tinggi, Kemendikbudristek telah bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melakukan terobosan pembiayaan bagi mahasiswa jenjang S-1. “Ini adalah langkah-langkah historis yang menurut kami akan membawa perubahan sangat besar,” tutur dia.

Semua itu dia sampaikan saat memberikan sambutan pada pengambilan sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi 91 orang, secara luring di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta. Dalam sambutannya, Nadiem mengajak para pegawai yang baru diambil sumpah/janjinya untuk terus berinovasi dan mencoba hal-hal baru.

“Inovasi adalah kunci dari nilai-nilai Merdeka Belajar. Jika dalam perjalan melakukan inovasi ada hambatan tidak apa-apa, yang penting kita selalu melangkah ke depan dan mencoba hal-hal yang baru,” tutur Nadiem.

Lebih lanjut dia mengatakan, bekerja di lingkungan Kemendikbudristek akan menjadi pengalaman luar biasa. Menurut dia, kepemimpinan di dalam Kemendikbudristek sangat transparan dan terbuka.

“Jangan takut mengambil resiko dan menyuarakan pendapat Anda. Jangan takut men-challenge program-program, karena dari situ akan timbul budaya yang berfokus pada kreativitas dan inovasi,” jelas Nadiem.

Menutup sambutan, Mendikbudristek mengajak para PNS yang telah diambil sumpah/janji agar mau banyak mencoba dan berkarya. “Selamat mengemban tugas dan selamat datang di era baru Kemendikbudristek,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement