REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) berhasil menduduki peringkat ke-369 dunia berdasarkan perankingan yang dilakukan lembaga pemeringkatan dunia Quacquarelli Symonds (QS). Peringkat ini mengalami peningkatan signifikan yakni 96 poin dibanding tahun sebelumnya, di mana Unair menempati ranking 465 dunia.
Keberhasilan peningkatan peringkat Unair di tingkat dunia diharapkan menambah kepercayaaan diri mahasiswa dan lulusan. Rektor Unair, M. Nasih, mengakui salah satu kelemahan Unair saat ini adalah mahasiswa dan lulusannya kurang percaya diri.
“Oleh karena itu, kita ingin menanamkan pada mahasiswa bahwa Unair ini perguruan tinggi hebat sehingga jangan sampai rendah diri. Top 400 dunia itu kan artinya terkemuka di dunia. Ayo, tingkatkan kepercayaan diri bahwa Anda (mahasiswa) mampu bersaing dengan lulusan-lulusan universitas top dunia,” kata Nasih di Gedung Rektorat Kampus C Unair, Surabaya, Rabu (8/6/2022).
Ia pun menyatakan kesiapannya menularkan capaian yang telah diraih universitas yang dipimpinnya tersebut ke kampus-kampus lainnya di Indonesia. Ia mengaku senang jika semakin banyak perguruan tinggi Indonesia yang diakui dunia. Karena secara otomatis, hal itu akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Diakui Nasih, pihaknya sering diminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk mendampingi kampus-kampus agar bisa menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Nasih menegaskan ketika ada permintaan serupa, Unair akan bekerja secara optimal untuk bersama-sama meningkatkan kualitas perguruan tinggi di tanah air.
“Kalau ada ajakan begitu ya tentu kita akan berpartisipasi dengan optimal. Tentu Unair siap menularkan strategi termasuk bekerja bersama dengan perguruan tinggi lain untuk bareng-bareng mengangkat agar lebih banyak lagi perguruan tinggi di Indonesia yang masuk top 500 dunia atau minimal masuk top 1.000 dunia,” ujarnya.
Saat ini, baru 16 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk jajaran 1.000 perguruan tinggi terbaik dunia berdasarkan perankingan yang dilakukan Quacquarelli Symonds. Namun baru lima perguruan tinggi asal Indonesia yang masuk top 500 terbaik dunia. Lima perguruan tinggi itu yakni UGM, UI, ITB, Unair, dan IPB. “Tahun lalu kan masih empat. Tahun ini ketambahan IPB,” kata Nasih.
Nasih pun membeberkan strategi utama agar semakin banyak perguruan tinggi di Indonesia yang masuk jajaran universitas top dunia. Di antaranya dengan terus memperluas kerja sama dengan akademisi dan peneliti dari luar negeri.
Semakin banyak menjalin kerja sama dengan ilmuwan dunia, kata dia, akan semakin banyak yang mengenal kampus tersebut. “Kemudian langkah berikutnya, strategi Unair yang bisa ditiru oleh yang lainnya adalah meningkatkan dan mendorong riset untuk dipublikasikan pada jurnal yang bereputasi,” ujarnya.