Kamis 09 Jun 2022 07:09 WIB

Tinggi Badan Juga Bisa Berikan Risiko Beberapa Penyakit, Apa Saja?

Studi ungkap tubuh tinggi berkaitan dengan sejumlah penyakit.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi ungkap tubuh tinggi berkaitan dengan sejumlah penyakit.
Foto: www.pixabay.com
Studi ungkap tubuh tinggi berkaitan dengan sejumlah penyakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh yang tinggi memang dapat memberikan beragam manfaat dan keuntungan tersendiri. Namun, ada beberapa risiko penyakit yang juga harus dihadapi oleh para pemilik tubuh tinggi.

Sudah sejak lama muncul kecurigaan bahwa tinggi badan berkaitan dengan sejumlah penyakit. Kecurigaan ini lalu terbukti dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat.

Baca Juga

Studi berskala besar ini melibatkan lebih dari 280.000 orang dewasa di Amerika Serikat, dengan tinggi badan rata-rata 176 cm. Berbeda dengan studi lain yang hanya membandingkan tinggi badan dengan rekam medis, studi terbaru ini melakukan perbandingan antara informasi genetik partisipan dengan rekam medis mereka.

Untuk melakukan perbandingan tersebut, tim peneliti mencocokkan ribuan variasi genetik yang mempengaruhi tinggi badan dengan lebih dari seribu karakteristik yang berkaitan dengan penyakit. Tim peneliti juga melakukan perbandingan serupa menggunakan tinggi badan para partisipan.

"Kami menyimpulkan bahwa tubuh tinggi mungkin merupakan faktor risiko tak bisa dimodifikasi untuk beberapa masalah kesehatan umum pada orang dewasa yang tak disadari sebelumnya," jelas ketua tim peneliti Sridharan Raghavan dari Rocky Mountain Regional VA Medical Center, seperti dilansir Science Alert, Kamis (9/6/2022).

Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam PLOS Genetics ini, tim peneliti menemukan bahwa tinggi badan orang dewasa dapat mempengaruhi lebih dari 100 ciri klinis, termasuk beberapa kondisi yang dapat menurunkan kualitas hidup. Beberapa di antaranya adalah ulkus pada ekstremitas bawah dan insufiensi vena kronis.

Temuan dalam studi ini juga memperkuat temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa pemilik tubuh tinggi lebih rentan terhadap fibrilasi atrium dan varises. Sebelumnya, para ilmuwan juga telah mengetahui bahwa pemilik tubuh tinggi lebih berisiko terhadap beragam jenis kanker, emboli paru, dan ruptur aorta.

Tim peneliti juga mengungkapkan ada beberapa risiko penyakit lain yang kerap dihadapi oleh pemilik tubuh tinggi. Sebagian di antaranya adalah infeksi pada tulang dan kulit, dan neuropati perifer.

Lebih lanjut, tim peneliti menemukan bahwa jenis kelamin juga turut memainkan peran. Risiko asma dan gangguan saraf perifer non spesifik misalnya, cenderung mengalami peningkatan pada wanita tinggi namun tidak pada pria tinggi.

Akan tetapi, bukan berarti tubuh yang lebih pendek tak memiliki konsekuensi tersendiri. Pemilik tubuh yang pendek diketahui lebih berisiko terhadap gangguan kesehatan mental, penyakit hati, penyakit jantung, dan strok.

Terkait tubuh tinggi dan risiko penyakit, studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk menguak hubungan sebab-akibat di antara keduanya. Studi lebih dalam juga perlu dilakukan untuk mengidentifikasi biokimia yang mendasari hubungan keduanya.

Seperti diketahui, tinggi badan bukanlah faktor yang bisa diubah atau dimodifikasi. Namun, mengetahui risiko kesehatan yang dihadapi dapat membuat orang-orang lebih waspada dan terdorong untuk memperbaiki faktor-faktor risiko lain yang bisa dimodifikasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement