Jumat 10 Jun 2022 00:48 WIB

Parlemen Eropa Dorong tak Ada Mobil Baru Berbahan Bakar Fosil di 2035

Parlemen Eropa sekarang siap untuk memulai negosiasi dengan negara-negara anggota UE.

Di tengah meningkatnya harga bahan bakar minyak dan isu lingkungan, popularitas kendaraan listrik mulai meningkat (Ilustrasi Pengisian Bahan Bakar Mobil Listrik)
Foto: Wikimedia
Di tengah meningkatnya harga bahan bakar minyak dan isu lingkungan, popularitas kendaraan listrik mulai meningkat (Ilustrasi Pengisian Bahan Bakar Mobil Listrik)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parlemen Eropa dalam pemungutan suara Rabu (8/6/2022) waktu setempat sepakat mendukung usulan komisi untuk mencapai mobilitas tanpa emisi pada 2035. Itu berarti, apabila usulan tersebut disetujui negara-negara anggota Uni Eropa, maka mulai 2035 tidak diperbolehkan lagi mobil-mobil baru berbahan bakar fosil beredar di kawasan tersebut.

"Parlemen mendukung revisi standar emisi CO2 untuk mobil penumpang baru dan kendaraan komersial ringan, bagian dari paket 'Fit to 55 in 2030'," demikian pernyataan Parlemen Eropa yang dipublikasikan pada hari yang sama.

Baca Juga

Dalam pemungutan suara pleno pada hari Rabu, anggota parlemen mengadopsi posisi mereka pada aturan yang diusulkan untuk merevisi standar kinerja emisi CO2 untuk mobil dan van baru. Sebanyak 339 suara mendukung, 249 menentang dan 24 abstain.

Parlemen Eropa mendukung proposal Komisi untuk mencapai mobilitas jalan tanpa emisi pada tahun 2035. Target pengurangan emisi menengah untuk tahun 2030 akan ditetapkan sebesar 55 persen untuk mobil dan 50 persen untuk van.

Parlemen Eropa sekarang siap untuk memulai negosiasi dengan negara-negara anggota UE. Pada 14 Juli 2021, sebagai bagian dari paket 'Fit for 55', Komisi Eropa mengajukan proposal legislatif untuk merevisi standar kinerja emisi CO2 untuk mobil penumpang baru dan kendaraan komersial ringan.

Proposal tersebut bertujuan untuk berkontribusi pada tujuan iklim UE 2030 dan 2050, untuk memberikan manfaat bagi warga negara dengan peredaran kendaraan tanpa emisi secara lebih luas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement