Jumat 10 Jun 2022 16:24 WIB

Begini Cara Ajinomoto Hadapi Mitos Micin tak Sehat

Ajinomoto yang memiliki produk MSG menghadapi mitos micin tak sehat

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Pekerja beraktivitas di dalam pabrik pengelolahan bahan baku PT Ajinomoto Indonesia, di Mojokerto, Jawa Timur. Ajinomoto yang memiliki produk MSG menghadapi mitos micin tak sehat. Ilustrasi.Kamis (29/11/2018).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pekerja beraktivitas di dalam pabrik pengelolahan bahan baku PT Ajinomoto Indonesia, di Mojokerto, Jawa Timur. Ajinomoto yang memiliki produk MSG menghadapi mitos micin tak sehat. Ilustrasi.Kamis (29/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian masyarakat masih memiliki anggapan miring terhadap monosodium glutamat (MSG) yang dikenal dengan istilah mecin atau micin di Indonesia. PT Ajinomoto Indonesia yang memiliki produk MSG hingga kini masih menghadapi mitos bahwa mecin dianggap tak sehat. 

Head of Public Relations PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya, mengatakan masih banyak pihak memercayai itu dan tidak hanya di Indonesia. Ajinomoto menghadapinya dengan sikap positif melalui berbagai program yang menginformasikan manfaat dari MSG.

Baca Juga

"Kami melakukan edukasi kepada masyarakat, meluruskan yang bengkok, memberi pemahaman bahwa itu semua salah. Semua hal yang menjadi mitos juga sudah dibuktikan melalui penelitian ilmiah," ungkap Grant dalam media visit virtual Ajinomoto ke Republika, Kamis (9/6/2022).

Grant menjelaskan MSG punya manfaat kesehatan dengan membantu memicu air liur dan meningkatkan nafsu makan. Dengan begitu, asupan nutrisi tubuh akan lebih optimal karena seseorang menyantap aneka ragam makanan dengan gizi seimbang.

Menilik sejarah, Ajinomoto digagas oleh ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda. Lebih dari seabad silam dia menemukan rasa umami. Komponen utama dari rasa umami adalah asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino. Penemuan itu membawa pada peracikan bumbu umami Ajinomoto untuk meningkatkan kelezatan pada makanan dari ekstrak rumput laut Jepang atau kombu.

Sejumlah edukasi tentang keamanan MSG yang dilakukan Ajinomoto Indonesia mencakup webinar bagi opinion leader dan program school lunch program (SLP) berupa makan siang untuk santri pesantren di Pulau Jawa. Ada juga winning meal project (WMP) yang menyajikan menu sehat bagi para atlet.

Dari sisi keamanan, seluruh pabrik Ajinomoto sudah memiliki halal assurance system (HAS). Pada 2021, Ajinomoto memenangkan HAS Awards 2021 dari LPPOM MUI. Ajinomoto juga memenangkan Halal Innovation Award di Indonesia Halal Industry Awards (IHYA).

Hingga kini, Ajinomoto terus mengampanyekan "Bijak Garam" agar masyarakat Indonesia tidak mengonsumsi garam berlebihan yang bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit, termasuk hipertensi dan obesitas. Menurut Data Riskesdas 2018 sebanyak 21,8 persen masyarakat Indonesia mengalami obesitas.

Pada 2030, jumlah pengidap obesitas diproyeksikan mencapai 40 persen. Karena itu, menjaga asupan gizi seimbang dengan memerhatikan takaran gula, garam, dan lemak pada setiap masakan sangat perlu. Pemakaian MSG pun bisa jadi solusi karena mengurangi porsi penggunaan garam.

Saat membuat masakan, kita bisa mengurangi porsi garam dari biasanya dan mengganti sebagian porsi itu dengan MSG. "Tidak berarti menghilangkan garam sepenuhnya. Garam tetap penting untuk asupan yodium dan supaya tubuh terhindar dari kekurangan cairan. Namun terlalu banyak garam bisa menjadi silent killer," ujar Grant.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement