Sabtu 11 Jun 2022 01:36 WIB

Tesla Lakukan Penyelidikan Mendalam Setelah Selusin Mobil Autopilotnya Menabrak

Autopilot Tesla seharusnya membantu pengemudi menavigasi jalan melalui kecerdasannya

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gita Amanda
 Mobil Tesla diparkir (ilustrasi). Regulator AS sedang memperdalam penyelidikan mereka terhadap fungsi Autopilot Tesla.
Foto: AP/Michael Sohn
Mobil Tesla diparkir (ilustrasi). Regulator AS sedang memperdalam penyelidikan mereka terhadap fungsi Autopilot Tesla.

REPUBLIKA.CO.ID, Regulator AS sedang memperdalam penyelidikan mereka terhadap fungsi Autopilot Tesla. Ini dilakukan setelah lebih dari selusin mobil Tesla menabrak kendaraan lain.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan pada Kamis (9/6/2022), pihaknya meningkatkan penyelidikan awal, yang diluncurkan Agustus lalu, menjadi "analisis teknik", yang diambil sebelum badan tersebut menentukan penarikan. Investigasi mencakup keempat kendaraan Tesla – Model Y, X, S dan 3 – mewakili sekitar 830 ribu kendaraan yang telah terjual di AS.

Baca Juga

Penyelidikan difokuskan pada fitur Autopilot Tesla, yang seharusnya membantu pengemudi menavigasi jalan melalui kecerdasan buatan, yang mendeteksi kendaraan lain. Perusahaan menginstruksikan pengemudi untuk memperhatikan jalan dan tetap memegang kemudi saat menggunakan Autopilot, meskipun beberapa pengemudi telah menggunakan Autopilot dalam keadaan mabuk atau duduk di kursi belakang mobil.

Ke-16 kecelakaan yang jadi dasar penyelidikan terjadi antara Januari 2018 dan Januari 2022 dan mengakibatkan 15 luka-luka dan satu kematian. Dalam dokumen yang diunggah ke situs webnya, NHTSA mengatakan data forensik menunjukkan mayoritas pengemudi memegang kemudi sebelum menabrak dan mematuhi sistem yang dirancang untuk digunakan.

Agensi mengatakan, ini karena penyelidikan secara khusus melihat apakah fitur Autopilot pada akhirnya merusak "efektivitas pengawasan pengemudi".

NHTSA, dalam penyelidikan terpisah, sedang menyelidiki kumpulan keluhan terpisah yang diajukan terhadap kendaraan Tesla yang tiba-tiba mengerem dengan kecepatan tinggi. Badan tersebut telah menerima lebih dari 750 keluhan terkait masalah tersebut, meskipun tidak ada laporan kecelakaan atau cedera. Agensi telah meminta Tesla untuk menginformasikan lebih lanjut tentang kesadarannya terkait masalah ini.

Dalam sebuah surat kepada Elon Musk musim gugur yang lalu, ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), Jennifer Homendy, mendesak Musk untuk menanggapi rekomendasi keselamatan Autopilot yang dikeluarkan untuk Tesla pada 2017. NTSB merekomendasikan agar Tesla mengembangkan perlindungan yang tidak mengizinkan pengemudi menggunakan kendaraan dengan cara yang tidak sesuai dengan desainnya.

“Jika Anda serius menempatkan keselamatan menjadi yang terdepan dan utama dalam desain kendaraan Tesla, saya mengundang Anda untuk melakukan rekomendasi keselamatan yang telah kami keluarkan empat tahun lalu,” tulis Homendy dalam sebuah surat kepada Musk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement