REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM), Adie Prasetia Maulana Utama, berhasil meraih Juara 2 Liga 1 Sarjana Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) 2022. Kegiatan ini berlangsung sejak April dan pengumuman pemenang pada Sabtu (4/6/2022).
Pria disapa Adie ini menceritakan, awalnya ia tidak menyangka jika ditunjuk untuk mewakili UMM pada ajang Pilmapres PTMA pada 2022. Selama kegiatan, ada beberapa tahap yang harus ia lalui. Hal ini dimulai dari tahap pendaftaran, seleksi tahap satu, presentasi poster, dan diakhiri pengumuman dengan lima finalis terpilih.
Di samping itu, ada sederet berkas yang harus dilengkapi. Dua di antaranya yakni poster prestasi dan poster gagasan yang akan dipresentasikan.“Mengingat kegiatan ini adalah event pemilihan mahasiswa berprestasi dari perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia, jadi persaingannya sangat ketat dan benar-benar harus menyiapkan mental secara matang,” kata Adie.
Adapun poster gagasannya mengangkat judul “GEBRAK (Gerakan Aksi Bersama Peduli Kesehatan Mental)”. Ide ini berangkat dari kondisi pasca pandemi Covid-19 yang berdampak pada mental masyarakat. Berbekal gagasan yang dimilikinya, ia ingin mengedukasi masyarakat terkait kesehatan mental melalui //creative campaign//.“Saya juga ingin melalui //creative campaign// ini bisa meningkatkan kepedulian antar sesama serta memberikan pemahaman pentingnya menjaga kesehatan mental,” ucap dia.
Sebelumnya, mahasiswa FK angkatan 2019 ini telah meraih banyak prestasi, baik di tingkat regional hingga nasional. Hal ini dimulai dari juara //Tiktok// edukasi kesehatan Jawa-Bali, juara poster kesehatan Jawa-Bali, hingga juara video edukasi kesehatan nasional, dan masih banyak lagi. Selain itu, ia juga pernah menjadi Duta Perubahan Perilaku Satuan dalam penanganan Covid-19 pada 2021 lalu.
Adi percaya kesempatan tidak datang dua kali. Hal inilah yang mendorongnya untuk terus berprestasi. Menurutnya, menjadi mahasiswa sarjana hanya sekali seumur hidup, sehingga harus memanfaatkan waktu yang dipunya dengan sebaik-baiknya.
Selama menjadi mahasiswa harus diisi dengan pengembangan keahlian, terus mengasah pemikiran dan tidak cepat puas dengan capaian dan prestasi. Selain itu, kegiatan organisasi juga dirasa membentuk tanggung jawab dan membiasakan manajemen waktu.“Pelecut semangat saya untuk terus berkembang adalah tidak cepat puas dan kesempatan yang tidak datang dua kali. Ketika kesempatan itu datang, maka semaksimal mungkin harus dimanfaatkan,” ucapnya.
Mahasiswa asli Bojonegoro ini nyatanya masih ingin terus berprestasi dan membanggakan nama UMM. Ia ingin terus berkembang dan mengasah kemampuannya untuk membanggakan orang tua dan juga bangsa saat berlomba di kancah internasional.