Kamis 16 Jun 2022 03:19 WIB

Analisis Baru Konfirmasi tidak Ada Kehidupan di Awan Planet Venus

Temuan gas fosfin pad 2020 menimbulkan spekulasi kemungkinan kehidupan di Venus.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Foto permukaan planet Venus yang diambil dengan kamera WISPR.
Foto: NASA/APL/NRL
Foto permukaan planet Venus yang diambil dengan kamera WISPR.

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Planet Venus adalah misteri. Tahun lalu, ilmuwan sempat menemukan zat yang diduga merupakan biomarker kehidupan di awan Venus.

Kini, analisis baru dari kimia awan di Venus telah mengungkapkan tidak ada biomarker yang menunjukkan kehidupan metabolisme belerang di udara. Untuk saat ini, itu berarti pertanyaan tentang kehidupan yang dapat dideteksi di awan Venus sudah cukup terjawab.

Baca Juga

Pada tahun 2020, tim ilmuwan secara kontroversial mengumumkan bahwa mereka telah menemukan gas fosfin di awan Venus. Temuan ini menimbulkan spekulasi tentang kehidupan di awan Venus pada ketinggian. 

Baru-baru ini, para ilmuwan telah mengusulkan bahwa kimia dapat berisi petunjuk-dan bahwa kehidupan di awan Venus mungkin telah mengembangkan metabolisme berbasis belerang, mirip dengan apa yang telah kita lihat pada mikroorganisme di Bumi. Kelimpahan senyawa belerang, belerang dioksida (SO2), sangat aneh di Venus: berlimpah di ketinggian yang lebih rendah, tetapi sangat rendah di tempat yang lebih tinggi.

“Kami telah menghabiskan dua terakhir mencoba menjelaskan kimia belerang aneh yang kami lihat di awan Venus,” kata astronom dan ahli kimia Paul Rimmer dari University of Cambridge, dilansir dari Sciencealert, Selasa (14/6/2022).

Proses biologis mengekstrak unsur-unsur dari lingkungannya, dan mengeluarkan unsur-unsur yang berbeda ke dalamnya. Respirasi adalah contoh yang baik: kita manusia menghirup oksigen, dan mengeluarkan karbon dioksida.

Proses kimia Venus sangat berbeda dari Bumi. Astmosfer Venus sangat kaya akan belerang. Konsentrasinya mencapai 100.000 kali lebih tinggi daripada yang ada di atmosfer Bumi, terikat dalam senyawa seperti belerang dioksida, asam sulfat, dan karbonil sulfida.

Dalam studi baru, tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Sean Jordan dari University of Cambridge berangkat untuk menyelidiki reaksi kimia yang kita harapkan, mengingatkan sumber energi yang tersedia di atmosfer Venus.

“Kami melihat 'makanan' berbasis belerang yang tersedia di atmosfer Venus - itu bukan apa pun yang Anda atau saya ingin makan, tetapi itu adalah sumber energi utama yang tersedia,” kata Jordan.

“Jika makanan itu dikonsumsi oleh kehidupan, kita harus melihat buktinya melalui bahan kimia tertentu yang hilang dan diperoleh di atmosfer.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement