Jumat 17 Jun 2022 03:57 WIB

ITB Anggap Peluang Startup Masih Menjanjikan

Sebelumnya terjadi gelombang PHK di sejumlah startup yang berada di Indonesia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Startup
Foto: Pixabay
Ilustrasi Startup

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Bisnis Manajemen ITB menganggap startup masih memiliki potensi menjanjikan di masa depan di tengah fenomena bubble burst yang muncul. Kehadiran startup mampu menaikkan kapasitas berbagai industri, mendongkrak pertumbuhan ekonomi, hingga meningkatkan layanan publik.

“Kenapa masih potensial karena untuk beberapa industri masih besar potensi pasarnya. Selain itu banyak ide-ide potensial muncul dari kampus dan ide-ide ini semakin tajam karena talentnya juga lebih siap dan berkualitas," ujar Direktur The Greater Hub SBM ITB Dina Dellyana di acara “Bandung Startup Pitching Day 2022,” di Kampus ITB Bandung, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan talent-talent startup ditempa oleh ekosistem entrepreneurship yang berada di dalam dan luar kampus. Fenomena bubble burst pada startup belakangan ini menjadi kesempatan agar startup yang dibentuk lebih matang.

“Menurut saya bubble burst ini bisa diambil hikmahnya. Di mana startup jadi harus lebih berpikir riil bisnis dan tidak sugar coating. Termasuk berpikir mengelola cost dengan bijaksana, berfikir working product yang memiliki path to profitability," katanya.

Dina mengatakan para investor pasti lebih ketat dalam menentukan kriteria. Oleh karena itu pihaknya melalui inkubator membantu startup mencapai matrix-matrix yang baru.

Pihaknya pada Kamis (16/6/2022) mempertemukan 20 startup teknologi dari berbagai daerah di Indonesia dengan 28 perusahaan venture capital dari berbagai negara. Mereka akan melakukan presentasi dan diharapkan dapat memperoleh pembiayaan.

Ia mengatakan banyak startup yang kesulitan untuk memperoleh pendanaan dari venture capital. Oleh karena itu melalui kegiatan Bandung Startup Pitching Day yang telah digelar ke empat kali ingin mempertemukan pelaku startup dengan venture capital.

"Jadi hari ini kita mempertemukan startup dengan venture capital, biasanya kan startup cari pendanaan mencari venture capital, investor atau ke bank. Susah nyarinya, biasanya harus datang satu persatu atau door to door," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya mengumpulkan 28 venture capital secara online yang berasal tidak hanya dari Indonesia. Namun juga berasal dari negara Malaysia, Hongkong dan Singapura. 

Dina melanjutkan total startup yang diseleksi oleh tim juri independen sebanyak 69 namun yang berhasil lolos sebanyak 20 startup. Mereka yang lolos seleksi berasal dari masyarakat umum maupun mahasiswa atau lulusan ITB yang tersebar di Indonesia.

"Tahun ke tahun variasi (startup) makin beragam jadi tahun ini dapat robotik, tahun lalu gak ada. IOT tahun ini dan produk beauty health yang ikut. Kita kasih kesempatan 28 venture kapital dan 20 startup silahkan ketemu dalam waktu enam jam ini," ungkapnya.

Sebelumnya terjadi gelombang PHK di sejumlah startup yang berada di Indonesia.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement