Sabtu 18 Jun 2022 06:55 WIB

Ini Waktu Olahraga Terbaik untuk Perempuan dan Laki-Laki

Waktu olahraga yang baik ternyata berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Waktu olahraga yang baik ternyata berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Foto: Pxfuel
Waktu olahraga yang baik ternyata berbeda antara laki-laki dan perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berolahraga di waktu tertentu akan mengoptimalkan hasilnya bagi tubuh. Akan tetapi, waktu terbaik berolahraga berbeda untuk perempuan dan para pria. Sebuah studi terbaru mengulas perbedaan itu.

Secara umum, waktu terbaik berolahraga untuk kedua gender adalah waktu yang sesuai dengan jadwal. Dalam penjelasan lebih lanjut, ada periode waktu tertentu ketika individu paling mungkin untuk mencapai tujuan olahraga.

Baca Juga

Para peneliti melacak manfaat olahraga dalam kelompok yang terdiri dari 30 perempuan dan 26 pria. Mereka diminta berolahraga di pagi hari antara pukul 06:00 hingga 08:00 atau di malam hari dari pukul 18:30 hingga 20:30.

Semua peserta adalah individu yang sehat, tidak merokok, dan terlatih secara atletik. Olahraga didasarkan pada program khusus PRISE dengan sesi sprint, peregangan, latihan daya tahan, serta pengaturan makan sehat.

Tim mengukur berbagai hasil, termasuk kekuatan otot, daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, tekanan darah sistolik/diastolik, dan rasio pertukaran pernapasan. Suasana hati para peserta turut menjadi perhatian.

Semua peserta menunjukkan peningkatan di semua bidang setelah uji coba 12 pekan, namun sifat perbaikan itu bervariasi. Perempuan yang berolahraga di pagi hari mengurangi lebih banyak lemak total dan lemak perut.

Tekanan darah terpantau turun ke tingkat ideal dan kekuatan otot tubuh bagian bawah bertambah. Sementara, perempuan yang berolahraga di malam hari memiliki peningkatan dalam kekuatan otot tubuh bagian atas, perbaikan suasana hati, dan rasa kenyang.

Efek dua periode olahraga itu berbeda pada peserta pria. Pria yang berolahraga pada pagi dan malam sesuai aturan studi mengalami peningkatan kinerja fisik. Pria yang berolahraga di malam hari melihat manfaat dalam kesehatan jantung dan metabolisme, serta mengurangi kelelahan.

Penulis utama studi, Paul J Arciero, mengatakan bahwa "perbandingan langsung" antara kebiasaan olahraga perempuan dan laki-laki bukanlah tujuan utama penelitian. Hanya saja, dalam pelaksanaan studi, tim peneliti mendapati perbedaan itu.

Profesor di Departemen Ilmu Kesehatan dan Fisiologis Manusia di Skidmore College di New York, Amerika Serikat, tersebut menyampaikan bahwa perbedaan mencakup variasi dalam fungsi neuromuskular, kepadatan kapiler, respons lapar, dan metabolisme lemak.

Salah satu aspek unik dari penelitian menurut Arciero adalah eksplorasi waktu latihan hari pada suasana hati. Hasil studi menunjukkan bahwa waktu olahraga setiap hari secara signifikan mengubah keadaan mood pada perempuan dan laki-laki.

"Secara khusus, perempuan yang berolahraga di malam hari secara signifikan meningkatkan keadaan suasana hati secara keseluruhan dibandingkan dengan mereka yang berolahraga di pagi hari," kata Arciero, dikutip dari laman Medical News Today, Jumat (17/6/2022).

Asad R Siddiqi yang tidak terlibat dalam penelitian menyampaikan tanggapannya. Asisten profesor kedokteran fisik dan rehabilitasi di Weill Cornell Medicine di NYC itu mengapresiasi upaya tim peneliti menghadirkan studi, yang telah diterbitkan di Physiology.

Akan tetapi, Siddiqi memperingatkan bahwa para peserta adalah individu sehat, aktif, memiliki berat badan stabil, dan tanpa penyakit kardiovaskular. Dengan begitu, hasil studi mungkin tidak terlalu mencerminkan kebiasaan atau demografi dari populasi umum.

Menurut Siddiqi, studi menambah pemahaman tentang efek olahraga terhadap perempuan dan bagaimana hal itu mungkin berbeda dari para pria. "Perempuan selama ini kurang terwakili dalam literatur medis," tutur Siddiqi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement