REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil sport mewah Italia, Ferrari, menguraikan strategi elektrifikasi yang menyerukan 40 persen kendaraan listrik penuh (full-electric) dan 40 persen model hibrida (hybrid) pada 2030. CEO Benedetto Vigna, dikutip dari Associated Press pada Ahad (19/6/2022), mengonfirmasi bahwa mobil listrik pertama akan disajikan pada 2025, dengan pengiriman pertama pada tahun berikutnya.
Kini, hanya empat model Ferrari yang merupakan mobil hibrida. Itu setara dengan 20 persen dari kisarannya.
Model hibrida pertamanya adalah La Ferrari edisi terbatas yang diluncurkan pada 2013, memanfaatkan teknologi Formula 1. Vigna, mantan pengusaha teknologi yang bergabung dengan Ferrari sebagai CEO sembilan bulan lalu, mengatakan strategi elektrifikasi "sangat relevan".
"Tidak hanya diharuskan oleh peraturan emisi, tapi yang paling penting, kami percaya kami dapat menggunakan mesin listrik untuk meningkatkan kinerja mobil kami, seperti yang telah kami lakukan dengan Ferrari hybrid kami," kata Vigna pada presentasi analis.