REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL—Badan Antariksa Amerika (NASA) berhasil mengisi bahan bakar roket bulannya yang besar untuk pertama kalinya pada Senin (20/6/2022). NASA melanjutkan uji hitung mundur yang kritis, meskipun ada kebocoran saluran bahan bakar.
Ini adalah percobaan keempat NASA di gladi resik yang sangat penting, tonggak besar sebelum debut peluncuran roket bulan yang telah lama ditunggu-tunggu. Upaya sebelumnya pada April gagal oleh kebocoran bahan bakar, serta katup yang macet dan masalah teknis lainnya.
Kebocoran lain-kali ini di saluran bahan bakar eksternal- hampir membatasi tes Senin (20/6/2022) di Kennedy Space Center. Namun, manajer NASA memutuskan untuk tetap melakukan tes hitung mundur.
Dilansir dari ABC News, Selasa (21/6/2022), Direktur peluncuran Charlie Blackwell-Thompson mengatakan mereka mendorong ke depan untuk melihat bagaimana kinerja tim, kinerja perangkat keras, dan kinerja semuanya sangat baik.
Insinyur ingin turun sampai ke tanda sembilan detik, tidak lama setelah mesin menyala untuk memvalidasi semua sistem dan prosedur. Namun, itu terputus pada 29 detik. Juru bicara NASA Derrol Nail mengatakan tidak segera diketahui mengapa hitungan mundur berhenti.
Sebelumnya, hampir satu juta galon hidrogen cair dan oksigen super dingin dimuat ke dalam roket setinggi 322 kaki (98 meter) yang dikenal sebagai Space Launch System, atau SLS.
Penundaan pengujian telah mendorong peluncuran yang sebenarnya. Rencananya, kapsul Orion kosong terbang di sekitar bulan dan kembali paling cepat akhir Agustus. Uji terbang ini sangat penting sebelum astronaut naik ke atas kapal.
Penerbangan SLS kedua, direncanakan pada 2024, akan mengirim kru mengelilingi bulan dan kembali. Misi ketiga -tidak lebih awal dari 2025- akan membuat astronaut benar-benar mendarat di bulan.
Astronaut terakhir berjalan di bulan pada 1972 selama program Apollo NASA. Program baru ini diberi nama Artemis, saudara kembar Apollo dalam mitologi Yunani.