Selasa 21 Jun 2022 20:52 WIB

Girls in Tech & Education New Zealand Fasilitasi Pendidikan bagi Perempuan Indonesia

Beasiswa Girls in Tech akan memilih 12 perempuan untuk pelatihan Data Analytics

Girls in Tech Indonesia berupaya mendorong kemajuan perempuan Indonesia dalam bidang teknologi. Perusahaan membuka program beasiswa Girls in Tech Scholarship yang didanai penuh oleh Education New Zealand yang bekerja sama dengan Remote Skills Academy.
Foto: istimewa
Girls in Tech Indonesia berupaya mendorong kemajuan perempuan Indonesia dalam bidang teknologi. Perusahaan membuka program beasiswa Girls in Tech Scholarship yang didanai penuh oleh Education New Zealand yang bekerja sama dengan Remote Skills Academy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Girls in Tech Indonesia berupaya mendorong kemajuan perempuan Indonesia dalam bidang teknologi. Perusahaan membuka program beasiswa Girls in Tech Scholarship yang didanai penuh oleh Education New Zealand yang bekerja sama dengan Remote Skills Academy.

Co-Managing Director Girls in Tech Indonesia Aulia Halimatussadiah mengatakan nantinya akan dipilih 12 perempuan muda Indonesia untuk mengikuti pelatihan dalam bidang Product Management & Data Analytics.

"Perkembangan e-commerce dan startup di Indonesia yang pesat juga menjadi salah satu faktor tingginya permintaan akan talenta-talenta digital bidang ini. Saya percaya bahwa teknologi tidak mengenal gender, siapapun bisa berkembang, siapapun bisa maju dan berkarir bidang teknologi, termasuk perempuan tanpa latar belakang pendidikan berbasis teknologi sekalipun,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (21/6/2022).

Menurut hasil riset dari Boston Consulting Group, Indonesia memiliki tingkat partisipasi perempuan terendah pada perusahaan teknologi (22 persen) dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand yang memiliki persentase tertinggi perempuan dalam tenaga kerja teknologi (42 persen) dan diikuti oleh Singapura dengan 41 persen. Adanya jumlah penduduk yang jauh lebih banyak, ini artinya masih ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan Indonesia di bidang teknologi. 

Sementara itu Regional Director Asia, Education New Zealand, Ben Burrowes, menambahkan, sebagian besar pekerjaan akan segera membutuhkan keterampilan teknologi canggih di negara-negara di dunia termasuk Indonesia.

"Kemajuan teknologi membutuhkan lebih banyak talenta digital dan kami ingin memastikan tidak ada yang tertinggal. Melalui kegiatan ini, Education New Zealand ingin lebih banyak perempuan memiliki keterampilan digital dan teknologi praktis yang dapat membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk mengambil pekerjaan bidang ini,” ucapnya.

Program beasiswa Girls in Tech Indonesia 2022 didukung oleh perusahaan start-up yang bergerak bidang teknologi seperti Qasir, penyedia aplikasi point of sale (POS) yang mendukung sistem kasir digital.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement