Rabu 22 Jun 2022 13:21 WIB

Bintik Matahari Berpotensi Kirimkan Suar Matahari ke Bumi

Suar matahari berpotensi mengganggu gelombang radio.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar detail bintik matahari.
Foto: NSO/AURA/NSF
Gambar detail bintik matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintik matahari besar menghadap Bumi pada Senin (20/6/2022). Dilansir dari Newsweek, Rabu (22/6/2022), bintik matahari besar tersebut  bisa mengirim suar matahari ke arah kita.

Bintik matahari adalah area gelap di permukaan matahari yang terkait dengan semburan radiasi yang intens. Bintik matahari tampak gelap karena lebih dingin daripada bagian lain dari permukaan matahari.

Baca Juga

Bintik matahari relatif dingin karena terbentuk di atas area di mana medan magnet matahari sangat kuat. Begitu kuatnya sehingga mencegah sebagian panas di dalam matahari mencapai permukaannya.

Medan magnet yang kusut ini terkadang bisa tiba-tiba mengatur ulang dirinya sendiri. Ketika itu terjadi, ledakan cahaya dan radiasi tiba-tiba didorong menjadi dari matahari dalam bentuk suar matahari.

Bintik matahari yang semakin membesar belakangan ini dikenal sebagai AR3038. Cuplikan dari NASA Solar Dynamics Observatory pada Ahad (19/6/2022) menunjukkan bagaimana bintik matahari telah berevolusi selama beberapa hari terakhir, memutar dan memutar.

Pada Ahad (19/6/2022), bintik matahari AR3038 besar. Senin (20/6/2022) sangat besar, demikian bunyi situs SpaceWeather.com. “Bintik matahari yang tumbuh cepat telah berlipat ganda hanya dalam 24 jam.”

Medan magnet yang terkait dengan bintik matahari berarti berpotensi mengirim suar matahari kelas-M ke Bumi (tipe terkuat kedua). Namun, tidak diketahui apakah ini akan terjadi.

Hingga Senin (20/6/2022) pagi, Pusat Prediksi Cuaca Antariksa Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (SWPC) belum mengeluarkan peringatan suar matahari.

Jika cukup kuat, suar matahari dapat menyebabkan gangguan di Bumi, mengganggu jaringan komunikasi radio dan sistem navigasi. Ini dapat menyebabkan masalah bagi orang-orang yang bekerja di industri kelautan atau penerbangan. 

Perlu dicatat bahwa suar kelas-M mungkin tidak akan terlalu mengganggu dalam hal apa pun. Meskipun suar matahari kelas-M adalah tipe suar matahari terkuat kedua, mereka hanya cenderung menyebabkan peristiwa pemadaman radio sedang.

Suar M9, yang terkuat dari kelas M, dapat menyebabkan hilangnya kontak radio selama puluhan menit di daerah yang terkena dampak di Bumi dan degradasi sinyal navigasi frekuensi rendah. 

Ada pula suar kelas X yang kurang umum yang dapat menyebabkan masalah yang lebih serius. Suar kelas X adalah tipe suar yang paling kuat.

Suar X20, misalnya, akan menyebabkan pemadaman radio frekuensi tinggi total di sisi siang hari Bumi selama beberapa jam, dan kapal, serta pesawat tidak akan dapat menggunakan sinyal navigasi selama waktu tersebut. Untungnya, suar seperti itu sangat jarang, diperkirakan terjadi kurang dari sekali setiap 11 tahun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement