Kamis 23 Jun 2022 05:31 WIB

Masalah Ini Belum Terselesaikan dalam Kesepakatan Twitter

Kesepakatan pembelian Twitter masih menemui berbagai kendala.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo Twitter.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Logo Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk mengatakan masih ada masalah yang perlu diselesaikan sebelum rencana akuisisi Twitter ditutup. Pada April lalu, Musk mengumumkan pembelian Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau Rp 633 triliun.

Dalam telekonferensi di Forum Ekonomi Qatar, Musk mengatakan masih belum mendapatkan kejelasan soal klaim Twitter terkait akun palsu dan spam yang kurang dari lima persen pengguna aktif. “Kami masih menunggu penyelesaian itu karena itu adalah masalah yang sangat signifikan,” kata Musk.

Baca Juga

Dilansir Variety, Rabu (22/6/2022), menanggapi tuntutan Musk, Twitter telah mengatakan akan secara kooperatif akan berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi. Perusahaan dilaporkan menawarkan akses penuh ke lebih dari 500 juta cuitan harian layanan tersebut.

Musk juga mengatakan masih harus melihat apakah porsi utang dari kesepakatan Twitter akan bersamaan dan mencatat tawarannya memerlukan persetujuan pemegang saham. “Itulah hal yang perlu diselesaikan sebelum transaksi bisa selesai,” ujarnya.

Tawaran Musk untuk membeli Twitter seharga 54,20 dolar AS per saham terdiri dari 27,25 miliar dolar AS dalam pembiayaan ekuitas, 6,25 miliar dolar AS dalam pinjaman margin, dan 10,5 miliar dolar AS dalam pembiayaan utang. Musk yang saat ini menjadi individu terkaya di dunia telah mendapatkan pendanaan dari salah satu pendiri Oracle Larry Ellison, Pangeran al-Waleed bin Talal dari Arab Saudi, dana kekayaan negara Qatar, Sequoia Capital, pertukaran mata uang kripto Binance.com, dan a16z yang merupakan venture capital (VC) didirikan oleh Marc Andreessen dan Ben Horowitz.

Sementara itu, Twitter diperkirakan akan menetapkan suara pemegang saham pada tawaran Musk akhir musim panas ini. Dewan direksi perusahaan dengan suara bulat merekomendasikan agar pemegang saham memberikan suara yang mendukung kesepakatan tersebut.

Saham Twitter naik lebih dari dua persen di tengah kenaikan pasar yang lebih luas pada Selasa. Dalam pertemuannya dengan staf Twitter pekan lalu, Musk mengatakan soal kebebasan berbicara yang ada di Twitter.

“Secara umum pendekatannya adalah membiarkan orang mengatakan apa yang mereka inginkan, tetapi membatasi siapa yang melihatnya berdasarkan preferensi pengguna Twitter tertentu,” kata Musk. Dia ingin mendapatkan 80 persen orang di Amerika Utara atau setengah populasi dunia di Twitter dalam beberapa cara.

Selain itu, Musk juga ditanya soal rencananya menjadi CEO Twitter. “Saya akan mendorong perkembangan produk seperti yang saya lakukan di SpaceX dan Tesla. Apakah saya dipanggil sebagai CEO atau jabatan lain, itu tidak terlalu penting dibandingkan kemampuan saya untuk mengarahkan ke produk ke arah yang tepat,” tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement