Kamis 23 Jun 2022 08:03 WIB

Inggris akan Miliki Pabrik dengan Suasana Mirip Luar Angkasa

Perusahaan akan menggunakan gaya berat mikro untuk membuat material.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Luar angkasa (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Luar angkasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WALES -- Sebuah pabrik luar angkasa prototipe akan diluncurkan dari Inggris akhir musim panas ini. Pabrik ini dapat menghasilkan bahan yang tidak dapat dibuat atau silit dibuat di Bumi. Perusahaan akan menggunakan gaya berat mikro untuk membuat material. 

Space Forge, sebuah startup Wales, akan membuat semikonduktor yang lebih efisien, lebih kuat dan lebih ringan. Bahan-bahan ini, tampaknya dapat digunakan secara luas dalam dekade ini. 

Baca Juga

Space Forge akan bermitra dengan Virgin Orbit untuk meluncurkan ForgeStar-nya, menggunakan gaya berat mikro untuk membuat material. Virgin Orbit akan menyediakan roket LauncherOne untuk peluncuran pertama platform ForgeStar.

“Kami selalu mengatakan bahwa Bumi adalah tempat yang sangat buruk untuk membuat sesuatu,” Josh Western, pendiri perusahaan, mengatakan kepada Wales Online.

Dia mengatakan atmosfer Bumi yang padat, suhu yang konsisten, dan gravitasi Bumi terkadang mempersulit untuk membuat sesuatu. Di luar angkasa itu bukan masalah.

Dia mencontohkan, jika mencampurkan paduan logam aluminium di Bumi, logam-logam akan terpisah menjadi dua lapisan dengan timah berat di bawah dan aluminium di atas. Namun, dalam gaya berat mikro logam-logam ini akan bisa tercampur dengan homogen. 

 

“Juga tidak ada kontaminasi dari udara-tidak ada oksigen yang bocor untuk menciptakan oksida. Kondisi unik membuat luar angkasa menjadi tempat yang jauh lebih baik untuk membuat sesuatu daripada di sini di Bumi,” kata Bacon.

Jika sudah diproduksi, harga jual untuk material tersebut mungkin akan turun. “Harga peluncuran telah turun secara besar-besaran. Biasanya harganya 20.000 dolar Amerika Serikat (AS) (sekitar Rp 296,6 juta) per kilogram. Saat ini Anda bisa mendapatkan serendah 1.000 dolar AS (sekitar Rp 14,8 juta),” kata Andrew Bacon, salah satu pendiri Space Forge, mengatakan kepada Sky News, dilansir dari The Independent, Rabu (22/6/2022).

“Ada bahan di luar sana yang jauh lebih berharga. Paduan berbasis nikel yang digunakan dalam turbin pesawat bisa berharga 100.000 dolar AS (sekitar (1,4 miliar) per kg. Jadi ekonomi (pembuatan luar angkasa) mulai bekerja karena harga peluncuran telah turun begitu jauh,” ujarnya.

Sementara perusahaan lain telah mengembangkan sejumlah kecil material di luar angkasa dan mengembalikannya ke Bumi, ini akan menjadi yang pertama mengembangkan produk dalam skala komersial.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement