REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Organisasi dan perlombaan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kemampuan di luar bidang akademis. Begitulah kata Syi’ar Aprilla Tanazza, salah satu wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dikukuhkan pada Kamis, (23/6/2022).
Tak hanya berprestasi di bidang akademik, mahasiswa jurusan Fisioterapi ini juga berprestasi di bidang nonakademik. Bahkan, dia sempat berkelana ke organisasi internasional.
Pada mulanya, Syi’ar tidak tahu dan tidak berminat untuk masuk ke jurusan Fisioterapi. Ia telah mendaftar ke salah satu sekolah di Cina untuk melanjutkan pendidikan strata satunya. Meskipun telah lolos pendaftaran, niatnya pergi ke negara 'tirai bambu' itu terhalang oleh restu dari orang tua.
Dalam posisi yang putus asa dan bingung, salah satu guru bimbingan belajar menyarankan Syiar untuk masuk ke jurusan Fisioterapi UMM. "Dan orang tua saya menyetujuinya," ucapnya.
Awalnya, Syi'ar tidak paham tentang perkuliahan di Fisioterapi. Namun lambat laun, dia mulai tersadar kalau restu orang tua yang membawa dia ke hal-hal besar ke depannya.
Setelah menjadi bagian UMM, mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu langsung menerjunkan diri di ke organisasi. Organisasi pertama yang ia ikuti adalah Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI). Pada tahun pertama, ia langsung menduduki posisi kepala divisi internal. Dalam perjalanannya selama tiga tahun berorganisasi di IMFI, Syi’ar berhasil menduduki posisi ketua IMFI Nasional pada 2020-2021.
Selain mengikuti IMFI, dia uga mengikuti organisasi internasional yaitu Asia Physical Therapy Student Assosiation (APTSA) selama dua tahun. Pada tahun pertama, dia diamanahi sebagai Vice President dan pada tahun kedua sebagai sekretaris. Tugas utamanya, yakni mengelola kongres tahunan.
Syi'ar juga mengikuti organisasi daerah yaitu Ruang Peduli di NTB. Meskipun sibuk dengan organisasi, Syi’ar masih bisa berprestasi. Tidak hanya nilai perkuliahan yang bagus tetapi dia juga berhasil memenangkan sederet kompetisi. Beberapa di antaranya juara 1 Quick and Smart Competition Physiotherapy WPTD IMF wilayah V, Best Presenter Call for Paper Pekan Ilmiah Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (PIMAFI) 2022 hingga juara 1 kompetisi nasional FISIOKER olimpiade tahun 2021.
Tentunya menyelaraskan kegiatan akademik dan non akademik bukan perkara mudah. Syi’ar mengaku beberapa kali kesulitan untuk membagi waktu perkuliahan dengan kegiatan nonakademik. Namun ia dapat mengatasi itu dengan skala prioritas yang ia tetapkan.
Dengan semua perjuangan yang ia hadapi, Syi’ar sangat mengapresiasi kampus UMM yang selalu menghargai prestasi para mahasiswa. Hal itu merupakan salah satu penyemangat untuknya.
Setelah semua yang dia lalui, keputusan masuk Fisioterapi UMM adalah pilihan terbaik yang dia dan orang tua buat. "Pada akhirnya yang mengetahui nilai perjuangan, usaha, dan doa yang telah kita lakukan adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, jangan berhenti untuk selalu menantang diri dan mencoba hal-hal baru selama di dunia perkuliahan,” kata dia menambahkan.