REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker bisa mengintai siapa saja. Kabar baiknya, ada kemungkinan untuk mengubah risiko mengidap kanker dengan mengurangi konsumsi makanan tertentu. Sebuah studi menemukan hubungan signifikan antara satu jenis sayuran dan kanker perut.
Sayuran yang sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan itu adalah yang dibuat menjadi acar. Pasalnya, acar melalui proses pengawetan dalam larutan asam (biasanya cuka) atau dengan larutan air garam.
Para peneliti memulai hipotesis dari informasi umum bahwa konsumsi sayuran berkontribusi mengurangi risiko kanker perut atau kanker lambung. Mereka lantas mencari tahu apakah kebalikannya juga demikian.
Tim menyoroti fakta bahwa tingkat kejadian kanker perut tetap tinggi pada populasi Jepang dan Korea, meskipun mereka dikenal suka mengonsumsi sayuran. Prediksi peneliti yakni orang Jepang dan Korea lebih banyak mengonsumsi sayuran olahan, seperti sayuran yang dimasak, diasinkan, atau diasamkan.
Studi digagas untuk menentukan apakah asupan sayuran segar dan acar memiliki efek yang berbeda pada risiko kanker perut pada populasi Jepang dan Korea. Tim melakukan metaanalisis dari sejumlah laporan epidemiologi.