REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar pertemuan pada Kamis lalu untuk membahas wabah virus cacar monyet. Para pakar WHO mempertimbangkan kemungkinan apakah wabah itu perlu dinyatakan sebagai darurat kesehatan global atau tidak.
Saat ini, ribuan kasus cacar monyet dilaporkan di puluhan negara di seluruh dunia. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut wabah tersebut masuk kategori tidak biasa dan mengkhawatirkan, dengan risiko penularan lebih lanjut.
Cacar monyet menjadi endemik di beberapa negara di Afrika, di mana penyakit tersebut telah membuat orang sakit selama beberapa dekade. Ada satu varian cacar monyet yang membunuh hingga 10 persen dari keseluruhan total pasien yang terinfeksi.
Sejauh ini tidak ada kasus kematian yang dilaporkan di luar Afrika. Para ilmuwan pun belum menemukan perubahan genetik yang masif pada virus tersebut. Cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus yang menyerang kulit.