REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor sukses menyelenggarakan kembali mengadakan kembali rangkaian Summer Course pada tahun 2022 ini. Sebagai rangkaian pembuka Summer Course diadakan webinar pada Senin 27 Juni 2022 dengan tema The role of a food system planner: Facilitating sustainable agriculture and consumption.
Empat ratus lebih peserta berpartisipasi pada webinar ini. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi yaitu Guimaras State University, Tarlac Agricultural University, Iloilo Science and Technology University, Mariano Marcos State University, Kolej Komuniti Jerantut, Vietnam National University of Agriculture, Universitat de Girona, Simon Fraser University, Nagoya University, Kasetsart University, Kolej Komuniti Sungai Petani, Maritime University of Panama, Polbangtan Bogor, Politeknik Pangkep dan Politeknik Banyuwangi.
Pada webinar ini wakil rektor satu Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si memberikan opening speech yang mengapresiasi pelaksanaan Summer Course oleh civitas akademik sekolah vokasi IPB. Dekan sekolah vokasi IPB Prof. Dr. Ir. Arief Darjanto, M.Ec dalam welcome speech berharap pelaksanaan Summer Course tahun ini berjalan dengan lancar dan mengapresiasi panitia yang sudah maksimal mempersiapkan Summer Course. Summer Course tahun ini diselengarakan sepenuhnya secara online walaupun pandemi Covid 19 sudah mereda.
Ir. Gatut Sumbogodjati, MM Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Direktorat Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia mewakili Dr. Ir. Suwandi, MM memaparkan tentang kebijakan kementerian pertanian yang mendukung sustainable agriculture and consumption di Indonesia. Prof. Hiroshi Ehara dari Nagoya University jepang berkesempatan menjadi narasumber pertama webinar. Prof Hiroshi mempresentasikan tentang tanaman Sagu sebagai pangan penyedia karbohidrat. Beliau mengatakan bahwa penduduk Jepang banyak mengkonsumsi sagu. Sagu merupakan salah satu alternatif makanan yang menyelamatkan penduduk Jepang setelah perang dunia ke dua.
Narasumber kedua Dr. Han Quang Hanh dari Vietnam National University of Agriculture menjelaskan tentang perkembangan pertanian di Vietnam. Sepanjang pandemic Covid 19, PDB Vietnam masih tumbuh. Tingkat kemiskinan Vietnam mengalami penurunan sebesar 2,23% pada tahun 2021 namun banyak pekerja meninggalkan sektor pertanian. Dinamika produksi pertanian di Vietnam terbagi menjadi 4 periode.
Saat ini di sektor peternakan, produksi babi merupakan unggulan utama Vietnam. Beberapa tantangan produksi peternakan di Vietnam antara lain penyakit, terutama pada babi dan penggunaan antibiotik yang berlebihan, ancaman polusi dari kegiatan peternakan yang intensif, dan fluktuasi harga pasar, terutama yang berkaitan dengan input dan output.
Sedangkan narasumber ketiga Hijrah Saputra, S.T, M.Sc, PhD dari Conventry University Inggris membawakan materi tentang pentingnya teknologi 4.0 dalam mendukung logistik dan rantai pasokan pangan pasca Pandemi Covid-19. Webinar ini di moderator oleh dosen sekolah vokasi IPB Dr. Aidil Azhar, SP, M.Sc.