REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo) dinilai merupakan suatu yang wajar. Bahkan investor asing pun banyak berinvestasi GOTO, bahkan sampai mendominasi.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan ada empat alasan saham startup Indonesia, seperti Gojek dan Tokopedia, menjadi incaran investor asing. Pertama, potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar.
"Kedua, adanya pertumbuhan perusahaan startup yang cepat dan mempunyai potensi bisnis berkelanjutan. Apalagi ekonomi digital dipercaya merupakan bisnis masa depan," ujarnya saat Rapat Panitia Kerja (Panja) Investasi dalam Youtube Komisi VI DPR, dikutip Kamis (30/6/2022).
Dia melanjutkan, faktor ketiga potensi jangka panjang mendapatkan keuntungan besar, baik dari sisi pendapatan maupun valuasi perusahaan. Hal ini berkaca pada pengalaman startup digital di luar negeri.
Keempat, ada peluang sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan, menghasilkan sumber pendapatan baru dengan memanfaatkan aset dari investor dan perusahaan startup.
Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR Rabu (29/6/2022) menggelar rapat mengenai investasi BUMN di perusahaan digital. Dalam rapat tersebut sejumlah anggota Panja menilai investasi Telkomsel GoTo.
Anggota Panja Komisi VI Fraksi PDIP Evita Nursanty menanyakan proyeksi saham GoTo ke Edwin. “Jadi, menurut anda, saham GoTo bagus investasi atau tidak? GoTo masih rugi?,” kata Evita.
Dia menjelaskan, investasi Telkomsel ke GoTo adalah keputusan yang tepat, menguntungkan, dan bernilai strategis. “Jadi, kita harus dukung keputusan investasi ini,” katanya.
Anggota panja lainnya dari Fraksi PDIP, Harris Turino, juga mempertanyakan metode valuasi yang digunakan Edwin Sebayang dalam menyusun forecast. “Jika forecast Anda benar, artinya kapitalisasi pasar GoTo bisa mencapai lebih dari Rp 560 triliun. Apakah masuk akal? Berarti kita harus beli saham GoTo dari sekarang dong,” katanya.
Merespons hal tersebut, Edwin menjelaskan beberapa metode yang digunakan untuk menilai saham GoTo. Mulai dari harga dibanding transaksi bruto (GTV), rasio price book value (PBV) hingga menghitung potensi bisnis ke depan.
“Setiap sekuritas punya cara melakukan valuasi. Kami di MNC Sekuritas menghitung harga wajar saham GoTo di Rp 500. Jadi masih punya upside cukup besar ke depannya. Jadi, ini investasi yang bagus,” kata Edwin.
Menurutnya pergerakan harga saham seperti GoTo dipengaruhi banyak faktor. Target price Rp 500 bisa jadi akan tercapai dalam waktu dekat, akhir tahun atau bisa juga tidak tercapai.
“Yang mesti kita ingat, ada faktor x yang bisa mengubah keadaan dan proyeksi. Misalnya suku bunga The Fed, inflasi tinggi di negara maju dan perang Ukraina,” kata Edwin.
Tanpa memperhitungkan faktor eksternal itu, harga wajar GoTo disebut Rp 500. Namun, kapan angka itu bisa tercapai, katanya,bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal.
“GoTo adalah perusahaan menarik dengan business plan yang sangat jelas untuk menuju profit. Investor melihat kekuatan Gojek, Tokopedia dan Gopay sebagai alasan untuk berinvestasi di perusahaan ini,” kata Edwin.