Kamis 30 Jun 2022 14:44 WIB

Wisuda Al-Iman Tekankan Pengembangan Potensi Akademik dan Non-Akademik

Sekolah Al-Iman juga sangat menekankan pendidikan adab bagi setiap siswa.

Sekolah Al-Iman Bojonggede, Bogor, menggelar wisuda kelas 6 dan kelas 9, Rabu (29/6).
Foto: Dok SIT Al-Iman
Sekolah Al-Iman Bojonggede, Bogor, menggelar wisuda kelas 6 dan kelas 9, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wisuda adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh setiap siswa. Kegiatan biasanya berlangsung meriah, dihadiri seluruh siswa, guru, dan orang tuanya. Saat wisuda, berbagai prestasi siswa akan diumumkan. Selain itu, berbagai penampilan kreasi siswa juga akan menjadi suguhan menarik bagi setiap yang hadir.

Rabu, 29 Juni 2022, suasana meriah dan khidmatnya acara wisuda juga dialami oleh siswa Al-Iman. Hari itu, sekolah yang berlokasi di Bojonggede, Kabupaten Bogor ini melangsungkan wisuda kelas 6 dan kelas 9. Kegiatan dilaksanakan dua  tahap. Pukul 09.00-12.00 wisuda kelas 6 SD dan pukul 13.00 sampai selesai wisuda kelas 9 SMP.

H Evi Afrizal Rusdi, ketua Yayasan Perguruan Al-Iman, yang hadir di wisuda kelas 6 menyampaikan apresiasinya yang tinggi terhadap raihan prestasi siswa. "Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada raihan prestasi siswa Al-Iman, baik akademik maupun non-akademik," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (30/6).

Namun, Evi menekankan, keberhasilan siswa tidak hanya dilihat dari prestasi yang diraihnya. Sebagai lembaga pendidikan Islam, dia menyoroti pentingnya menanaman akhlak yang baik bagi lulusan Al-Iman. "Di  samping mengejar prestasi akademik dan non-akademik, Al-Iman sangat menekankan pendidikan adab bagi setiap siswa," tuturnya menekankan.

Khairunnas  SHI  MM, wakil Ketua Yayasan Perguruan Al-Iman, yang hadir dalam wisuda SMP pada siang harinya, menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh siswa di masa mendatang. Katanya, di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, seorang siswa tidak cukup hanya dibekali dengan keterampilan akademik. "Di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, siswa harus memiliki kemampuan untuk berdaptasi terhadap perubahan yang terjadi di segala lini," tukasnya.

Menurutnya, sukses tidaknya seorang siswa di masa depan tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik. "Saat ini, sudah terbukti, prestasi akademik tidak cukup sebagai modal untuk masuk dunia kerja," tuturnya

Seorang siswa, kata dia, juga harus memiliki karakter yang baik dan mental yang kuat untuk meraih keberhasilan di masa depan. "Kecerdasan seseorang tidak hanya diukur dari IQ-nya tetapi juga sikap emosionalnya. Daniel Goleman menyebut, 80  persen  kesuksesan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosi  (EQ)-nya," ujarnya.

Dia mengibaratkan siswa Al-Iman seperti pendaki gunung. Terdapat 3 karakter pendaki, yaitu pendaki yang menyerah sebelum mendaki, pendaki yang berhenti sebelum sampai puncak, dan pendaki yang tidak akan berhenti sebelum sampai ke puncak. "Saya berharap siswa Al-Iman punya karakter pendaki yang tidak berhenti mendaki sebelum sampai ke puncak," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement