Ahad 03 Jul 2022 03:05 WIB

Elon Musk Ungkap Alasan Sembilan Hari Hilang dari Twitter

Elon Musk mengaku tak aktif di Twitter karena sedang menemui Paus Fransiskus

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
CEO Tesla Elon Musk. Elon Musk sempat membuat warganet bertanya-tanya karena
Foto: EPA-EFE/BRITTA PEDERSEN
CEO Tesla Elon Musk. Elon Musk sempat membuat warganet bertanya-tanya karena "menghilang" dari Twitter selama sembilan hari. Pendiri Tesla tersebut ternyata tak aktif di Twitter karena sedang melakukan pertemuan dengan Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elon Musk sempat membuat warganet bertanya-tanya karena "menghilang" dari Twitter selama sembilan hari. Pendiri Tesla tersebut ternyata tak aktif di Twitter karena sedang melakukan pertemuan dengan Paus Fransiskus.

Foto yang mengabadikan pertemuan tersebut diunggah oleh Musk di Twitter, pada Sabtu (2/7). Dalam foto tersebut, Musk dan empat orang putranya tampak berdiri mengapit Paus Fransiskus.

Belum diketahui secara jelas tujuan dari pertemuan Musk dan Paus Fransiskus. Lokasi pertemuan mereka pun tak diketahui.

Akan tetapi, beberapa menit sebelum mengunggah foto tersebut, Musk sempat mengunggah foto lama di mana dia sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-40 tahun. Saat itu, Musk merayakan ulang tahun bersama mantan istrinya, Talulah Riley, di Venice.

"Venice, sebuah situs Great Remembrance," tulis Musk.

Ini merupakan unggahan pertama yang dibuat oleh Musk setelah dia menghilang selama sembilan hari dari Twitter. Menghilangnya Musk dari media sosial tersebut merupakan hal yang tak biasa, karena Musk merupakan sosok yang cukup aktif berkicau di Twitter.

Pada April lalu, Musk sempat menghebohkan jagat Twitter karena dikabarkan akan membeli platform media sosial tersebut. Akan tetapi, bulan lalu muncul kabar bahwa kesepakatan tersebut belum resmi karena masih ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan.

Sosok yang mengepalai SpaceX tersebut menyatakan bahwa dia akan mundur bila Twitter tak memenuhi persyaratan. Syarat tersebut adalah menyediakan lebih banyak informasi mengenai seberapa banyak akun palsu yang ada di platform media sosial tersebut.

Menurut Musk, tanpa data tersebut, Twitter telah meremehkan seberapa besar jumlah akun spam bot yang ada di platform mereka. Padahal keberadaan akun seperti ini berperan besar dalam mempromosikan penipuan dan misinformasi.

Berkaitan dengan hal ini, Twitter dikabarkan berencana untuk memberikan akses ke data mentah "firehouse" milik mereka agar Musk tak membatalkan rencana pengambilalihan Twitter. Data tersebut diketahui memuat ratusan juta tweet harian.

Per April lalu, Musk disebut menggeser pendiri Amazon, Jeff Bezos, menjadi orang terkaya di dunia. Kini, Bezos resmi menyandang gelar sebagai orang terkaya kedua di dunia untuk pertama kalinya setelah empat tahun berada di posisi pertama. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement