Ahad 03 Jul 2022 04:07 WIB

Vaksin Flu Bisa Turunkan Risiko Penyakit Alzheimer Hingga 40 Persen

Ahli menyebut masih terlalu dini untuk rekomendasi vaksin flu untuk pasien Alzheimer

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gejala Alzheimer. Ada 55 juta orang di dunia yang saat ini hidup dengan demensia. Mengacu pada data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu kasus demensia baru muncul setiap 2,3 detik. Pemberian vaksin flu berpotensi membantu menekan kemunculan kasus demensia yang paling umum, yaitu penyakit Alzheimer.
Foto: Republika
Gejala Alzheimer. Ada 55 juta orang di dunia yang saat ini hidup dengan demensia. Mengacu pada data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu kasus demensia baru muncul setiap 2,3 detik. Pemberian vaksin flu berpotensi membantu menekan kemunculan kasus demensia yang paling umum, yaitu penyakit Alzheimer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada 55 juta orang di dunia yang saat ini hidup dengan demensia. Mengacu pada data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu kasus demensia baru muncul setiap 2,3 detik. Pemberian vaksin flu berpotensi membantu menekan kemunculan kasus demensia yang paling umum, yaitu penyakit Alzheimer.

Menurut sebuah studi terbaru, pemberian vaksin flu tampak bisa menurunkan risiko penyakit Alzheimer hingga 40 persen. Namun, mekanisme yang menghubungkan keduanya masih belum diketahui.

Dalam studi yang dipublikasikan pada Journal of Alzheimer's Disease ini, tim peneliti dari University of Texas Health Science Center menganalisis data dari hampir dua juta partisipan. Para partisipan ini dibagi ke dalam dua kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari 935.887 pasien berusia 65 tahun ke atas.

Kelompok pertama diberikan vaksin flu sedangkan kelompok kedua tidak diberikan vaksin flu. Setelah empat tahun berlalu, tim peneliti menemukan bahwa para partisipan yang menerima vaksin flu memiliki risiko 40 persen lebih rendah untuk mengidap penyakit Alzheimer dibandingkan kelompok kedua.

Meski temuan ini menjanjikan, ahli menilai masih terlalu dini untuk merekomendasikan vaksin flu untuk menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, mengingat saat ini belum diketahui seperti apa mekanisme yang membuat vaksin flu bisa menurunkan risiko penyakit Alzheimer.

"Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami mekanisme biologis di balik hasil studi ini," jelas Vice President Alzheimer's Association Dr Heather M Snyder, seperti dilansir Medical News Today.

Terlepas dari itu, tim peneliti mengungkapkan bahwa vaksin flu berpotensi memiliki dampak yang positif terhadap sistem imun bawaan. Alasannya, vaksin flu dan beberapa jenis vaksin lain berkaitan dengan efek protektif non spesifik melalui pemrograman ulang jangka panjang pada sel imun bawaan. Tim peneliti menilai efek ini turut mempengaruhi bagaimana tubuh membersihkan beragam zat penyebab penyakit Alzheimer atau respons peradangan yang menumpuk di otak.

Tim peneliti juga menilai ada potensi interaksi antara sistem imun adaptif dengan vaksinasi yang terkait usia. Akan tetapi, tim peneliti mengatakan semua hipotesis ini masih bersifat teori.

Vaksin flu bukan satu-satunya vaksin yang dinilai dapat mempengaruhi penurunan risiko penyakit Alzheimer. Pada beragam studi sebelumnya, beberapa vaksin juga tampak memiliki hubungan dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer. Vaksin tersebut meliputi vaksin BCG untuk mencegah tuberkulosis dan vaksin cacar air.

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang paling umum. WHO mengungkapkan bahwa sekitar 60-70 persen kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer.

Demensia itu sendiri merupakan istilah yang memayungi berbagai masalah kesehatan terkait penurunan kemampuan mengingat, berbahasa, mengatasi masalah, dan kemampuan berpikir lain yang cukup berat hingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Selain penyakit Alzheimer, beberapa contoh demensia lainnya adalah demensia vaskular, demensia badan Lewy, serta demensia campuran. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement