REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, berbagi kiat untuk menampilkan citra (personal branding) kepada orang lain.
Menurut dia, personal branding di era digital saat ini menjadi sesuatu yang unik dan juga mampu memberikan keuntungan lebih bagi mereka yang berhasil menjalankan personal branding-nya dengan baik.
Dia menyebutkan contoh pemanfaatan sosial media sebagai wadah untuk mem-branding diri adalah dengan munculnya istilah selebgram dan juga youtuber.
Menurut dia, selebgram dan youtuber adalah hasil dari personal branding yang dilakukan secara terus terus-menerus di media sosial dengan menggunakan strategi dan konten yang telah direncanakan dengan baik sesuai dengan citra seperti apa yang ingin ditampilkan.
Nurul pun membagi beberapa kiatnya yang pertama, mengenali diri sendiri. Personal brand yang kuat hanya bisa didapatkan oleh individu yang mampu mengenali dirinya sendiri dengan baik. “Apa saja kelebihan dan kelemahan yang dia miliki,” kata dia saat memberikan materi dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Senin (4/7/2022).
Yang kedua, menentukan tujuan. Tujuan yang jelas sangat penting agar kita tahu arah kemana harus pergi dan apa yang harus dilakukan. Ketiga, mencari role model. Mencari role model dari bidang terkait yang ingin kita tekuni dan kembangkan.
Nurul melanjutkan yang keempat, be genuine. Jadilah diri sendiri dengan segala keunikan yang ada dalam diri kita. Kelima, konsisten. Personal branding bukan merupakan pencitraan diri dalam satu hari saja, namun bagaikan membangun jalan panjang dan kokoh demi mencapai tujuan.
“Tujuan dari personal branding di media sosial memang beragam, mulai dari membuat dan menjaga citra baik hingga mencari keuntungan,” ujar dia.
Dia mengingkatkan, seharusnya setiap pengguna media sosial juga harus memahami pentingnya personal branding dalam kehidupan di dunia maya.
Selain itu kesadaran untuk melakukan personal branding di media sosial setidaknya membuat para pengguna media sosial menjadi lebih baik dan lebih bijak dalam membagikan konten pribadi ataupun konten yang bersifat informatif.
“Karena apabila kita salah dalam menampilkan personal branding kita di media sosial, maka impresi yang dihasilkan juga salah sehingga penilaian orang lain pun juga salah mengenai diri kita,” papar dia.
Pengajar di Telkom University, Heppy Millanyani, PhD menyatakan dalam membangun personal branding konten menjadi bahan bakar utama dan sosial media menjadi motor utama untuk melesat dalam membuat personal branding yang di inginkan.
Konsistensi juga, menurut dia, menjadi kunci karena dalam membangun identitas yang akan di bentuk di perlukan konten yang konsisten dan saling terkoneksi dengan semua sosial media yang ada.
Selain itu Kesadaran untuk melakukan personal branding di media sosial setidaknya membuat para pengguna media sosial menjadi lebih baik dan bijak dalam membagikan konten pribadi ataupun konten yang bersifat informatif.