Rabu 06 Jul 2022 09:43 WIB

Tiktok Hapus 102 Juta Video Selama 2022, Apa Saja Jenisnya?

Pada 2021, TikTok menghapus total 61 juta video.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)
Foto: Pixabay
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jejaring sosial China TikTok telah membagikan hasil laporannya mengenai aktivitas moderasi untuk kuartal pertama tahun 2022. Hasil ini dapat membantu pembuat konten dan pemirsa memahami mengapa video dihapus dari platform.

Dilansir dari Malay Mail, Rabu (6/7/2022), antara Januari dan Maret 2022, lebih dari 102 juta video telah dihapus dibandingkan dengan 61 juta pada 2021. Video yang mempromosikan hiperseksualisasi, video yang bertentangan dengan aturan komunitas TikTok dan melibatkan keselamatan anak di bawah umur adalah yang paling terpengaruh oleh penghapusan. Dari Januari hingga Maret 2022, 41,7 persen video yang dihapus oleh platform termasuk dalam kategori ini.

Baca Juga

Secara khusus, konten yang menyertakan “ketelanjangan dan aktivitas seksual yang melibatkan anak di bawah umur” menyumbang 74,6 persen video yang dihapus karena melanggar kebijakan keselamatan anak di bawah umur. Sebanyak 92,6 persen di antaranya dihapuss sebelum pengguna melihatnya.

“Ketelanjangan dan aktivitas seksual yang melibatkan anak di bawah umur' melarang berbagai konten, termasuk 'anak di bawah umur dengan pakaian minim' dan 'tarian seksual eksplisit'; kedua kategori ini mewakili sebagian besar konten yang dihapus berdasarkan sub-kebijakan tersebut. Materi Pelecehan Seksual Anak (CSAM) dilaporkan secara terpisah,” kata laporan itu.

Persentase yang meningkat dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021, di mana 36,8 persen konten yang dihapus melanggar kebijakan keamanan minor. Sementara itu, “aktivitas berbahaya oleh anak di bawah umur”, yang mencakup tantangan berbahaya, menyumbang 18 persen dari video yang dihapus dalam kategori "Keselamatan di bawah umur.”

Kegiatan ilegal mewakili kategori yang paling terpengaruh kedua, terhitung 21,8 persen dari konten yang dihapus. Sebanyak 37,1 persen dari kategori yang melibatkan senjata dan 36,1 persen tentang pengungkapan data pribadi atau informasi apa pun yang dapat mengidentifikasi seseorang.

Amerika Serikat (AS)  tetap menjadi negara dengan jumlah penghapusan terbanyak. Secara keseluruhan, lebih dari 14 juta video telah dihapus dari platform di negara tersebut.

Selain itu, akun palsu berkembang biak di jejaring sosial, dan TikTok tidak terkecuali. Platform ini telah menghapus akun palsu tiga kali lebih banyak daripada kuartal sebelumnya. Secara total, 20.890.519 profil palsu telah dihapus dari platform.

Terlepas dari kenyataan bahwa aplikasi tersebut dilarang untuk anak di bawah 13 tahun, banyak pengguna muda dapat dengan mudah menghindari aturan ini dengan berbohong tentang usia mereka. Namun, sebanyak 20.219.476 akun yang diduga dipegang oleh seseorang di bawah 13 tahun telah dihapus antara Januari dan Maret 2022. Sebagai perbandingan, pada kuartal pertama tahun 2021, jumlah ini berjumlah 7.263.952 akun.

Jejaring sosial China juga melihat aktivitas otomatis. Tiktok mengambil tindakan untuk menghapus dan mencegah permintaan like, pengikut yang dianggap berasal dari mekanisme otomatis atau tidak autentik. Hasilnya? 17.585.235.913 like palsu dicegah, sementara 248.618.160 like dihapus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement