REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Samsung Electronics akan mempublikasikan laporan keuangan kuartal kedua (Q2) akhir pekan ini. Analis memperkirakan adanya kenaikan laba operasional 15,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Perkiraan tersebut terlepas dari penurunan penjualan elektronik konsumen. Pada periode April-Juni, pengiriman smartphone turun menjadi sekitar 61 juta unit, 16 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini akan menghasilkan 2,6 triliun won Korea Selatan laba operasi atau 2 miliar dolar AS yang 600 miliar won Korea Selatan lebih rendah dari tahun lalu.
Selain itu, bisnis panel layar Samsung juga mengalami penurunan permintaan. Prediksnya, laba operasional turun dari 1,3 triliun won Korea Selatan pada tahun lalu menjadi 1 triliun won Korea Selatan atau 760 juta dolar AS. Home appliances mengalami penurunan yang lebih besar dengan laba operasional akan turun setengahnya menjadi 500 miliar won Korea Selatan.
Meski begitu, bisnis chip Samsung menghasilkan keuntungan yang meningkat. Itu tidak lebih dari sekadar menutupi permintaan yang lebih rendah untuk produk konsumen. Analis mememperkirakan adanya peningkatan 42 persen dan laba operasional sebesar 9,8 triliun won Korea Selatan atau 7,5 miliar dolar AS. Pengiriman chip DRAM naik 9 persen dan permintaan chip flash NAND meningkat 2 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara total, penjualan Samsung Q2 diperkirakan mencapai 76,8 triliun won Korea Selatan atau 58,4 miliar dolar AS, naik 20,5 persen dan laba operasional sebesar 14,5 triliun won Korea Selatan atau 11 miliar dolar AS, naik 15,6 persen dibandingkan dengan Q2 2021. Sementara itu, untuk laporan resmi dari Samsung akan dikeluarkan pada Kamis.