REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga hidrasi merupakan salah satu kunci penting dalam menjaga kelangsungan hidup. Jumlah air putih yang kerap disarankan untuk dikonsumsi demi menjaga hidrasi adalah delapan gelas per hari. Tepatkah?
Sekitar 50-70 persen tubuh manusia terdiri dari air. Oleh karena itu, asupan cairan berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, mulai dari fungsi selular, metabolik, hingga termoregulator. Konsumsi air putih juga dapat membantu mengantar nutrisi ke sel-sel, membantu mencegah infeksi dan konstipasi, memelihara kesehatan sendi, serta menghantarkan impuls saraf.
"(Kurang hidrasi) dapat mempengaruhi hal-hal seperti penyakit kardiovaskular, demensia, disregulasi glukosa, dan perkembangan terjadinya diabetes," jelas profesor di bidang nutrisi dari Arizona State University, Stavros Kavouras, seperti dilansir Inverse, Rabu (6/7/2022).
Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, saran minum delapan gelas air putih per hari sering digaungkan. Akan tetapi, sebenarnya saran minum air putih tidak sesederhana itu.
Menurut National Academies of Science, Engineering, and Medicine, wanita direkomendasikan minum 2-2,7 liter air putih per hari, sedangkan rekomendasi untuk pria adalah 2,5-3,7 liter per hari. Sekitar 20 persen dari rekomendasi ini merupakan air yang berasal dari makanan.
Sebagian orang mungkin membutuhkan asupan air putih lebih banyak dari rekomendasi. Beberapa di antaranya adalah orang yang bekerja di luar ruangan sepanjang hari, atlet, atau orang yang hidup di lingkungan bercuaca panas. Peningkatan kebutuhan asupan cairan ini terjadi karena kelompok-kelompok tersebut cenderung berkeringat lebih banyak.
"Kebutuhan air putih juga bisa meningkat bagi individu yang mengunjungi tempat tinggi, seperti Rocky Mountains," jelas adjunct assistant professor dari Departemen Kinesiologi di University of North Carolina, William Adams.
Tempat yang tinggi biasanya memiliki oksigen yang lebih sedikit, sehingga orang-orang harus bernapas lebih banyak. Proses bernapas ini akan melepaskan cairan, terutama di lingkungan yang kering.
Tanda Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan, ada beberapa tanda yang bisa muncul. Salah satu tanda yang paling awal muncul ketika dehidrasi terjadi adalah rasa haus. Saat rasa haus muncul, tubuh biasanya sudah kehilangan air sebanyak 2 persen dari berat badan.
Tanda dehidrasi lainnya adalah urin berwarna lebih pekat. Warna urin seharusnya lebih mirip dengan lemonade dibandingkan jus apel.
Sumber Cairan Selain Air Putih
Air putih merupakan minuman yang sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari demi menjaga hidrasi. Akan tetapi, asupan cairan bukan hanya berasal dari air putih saja. Buah dan sayur juga bisa menjadi sumber cairan tambahan yang baik.
Minuman yang Memicu Dehidrasi
Semua minuman pasti mengandung air. Akan tetapi, sebagian minuman justru bisa memicu terjadinya dehidrasi. Salah satu contohnya adalah minuman berkafein tinggi.
"Kafein berkonsentrasi tinggi bisa memiliki efek diuretik, (namun) konsumsi secangkir kopi tidak terbukti bersifat diuretik dalam literatur sains," jelas Adams.
Minuman lain yang dapat memberikan efek kurang baik adalah alkohol. Alkohol bisa menekan hormon vasopressin yang berperan dalam mempertahankan cairan dalam tubuh. Kurangnya kemampuan retensi cairan bisa memicu dehidrasi.
Bila Tidak Suka Air Putih
Orang-orang yang tidak suka air putih dapat menyiasatinya dengan menambah potongan buah ke dalam air putih. Potongan buah ini bisa menambah rasa sehingga air putih bisa diminum dengan nikmat tanpa harus menambahkan gula. Beberapa contoh buah yang cocok ditambahkan ke dalam air putih adalah stroberi, lemon, atau limau.